Masjid Raya Baiturrahman Sumber : klik disini |
Walaupun pada kenyataannya akan dirasa mustahil untuk mendatangi belasan ribu pulau dengan segala keindahan surga didalamnya, jangan biarkan dirimu menyesal dimasa tua karena masa mudamu tidak dapat menyaksikan langsung betapa indahnya Indonesia.
Sungguh, sebagus apapun negeri orang, semaju apapun negeri orang, semegah apapun negeri orang, sejauh mata memandang tidak akan ada yang bisa menandingi keberagaman budaya, tradisi lokal, hingga tempat-tempat eksotis yang dapat membuat mata malas untuk memandang meja kerja. Saya disini akan membuat kaki anda gatal dan segera membuat agenda perjalanan untuk liburan kelak. Menapaki kota tua yang penuh tragedi memilukan 2004 lalu, meikmati keindaham alamnya, seta berburu kuliner yang hanya ada di Kota Banda Aceh. Let's start our journey !
B – Baiturrahman Ulee Lheu – Siapa yang tidak kenal dengan nama masjid yang dibangun saat masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636) yang satu ini ? Sudah menjadi acara wajib bagi pendatang baru masuk ke Aceh dan terasa tidak afdhol bila mengunjungi masjid yang satu ini. Masjid Raya Baitturahman sangat mudah ditemui karena letakknya di pusat kota Banda Aceh. Kedamaian hati akan didapat ketika memasuki masjid ini yang konon merupakan salah satu masjid terindah di Indonesia karena bangunan arsitekturnya , ukiran-ukiran kaligrafinya, dan halamannya luas. Kuasa tuhan pun telah membuktikan bahwa masjid ini merupakan satu-satunya bangunan yang tidak hancur ketika Tsunami dahsyat menyapu rata Banda Aceh pada akhir 2004.
Pantai Ulee Lheue Sumber : disini |
E – Eungket Keumamah - Tak ada habisnya kalau berbicara mengenai kuliner di Banda Aceh. Eungket Keumamah atau secara harfiah memiliki arti ikan kayu merupakan ikan tongkol kering yang diolah dengan bumbu khas aceh yaitu asam sunti. Asam sunti yang merupakan bumbu khas aceh yang berbahan dasar belimbing wuluh kering yang diasinkan. Sensasi segar-asam bercampur gurihnya ikan kayu akan membuat tenaga pulih untuk kembali menjelajahi Banda Aceh. Eungket Keumamah sangat mudah dijumpai terutama di warung-warung sekitar Masjid Baiturrahman.
F – Festival Kuah Beulangong – Salah satu festival unik dalam perayaan hari maulid nabi yaitu adanya Festival Kuah Beulangong yang diadakan pemprov yang akan dibagikan ke masyarakat setempat. Kuah Beulangong sendiri pada dasarnya merupakan masakan yag terbuat dari daging kambing atau sapi yang dimasak bersama rempah-rempah, dan potongan-potongan nangka muda atau pisang yang di mask di dalam kuali besar atau yang lebih dikenal Beulangong. Untuk tahun 2014 sendiri, festival ini sukses digelar dengan menghabiskan total 150 kg dagin sapi dan melibatkan 15 kelompok yang berasal dari kecamatan di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.
G – Gunongan - Berniat mengunjungi Taj Mahal di India ? Saya harap tahan dahulu keinginan anda, karena di Banda Aceh juga punya Taj Mahal. Tidak percaya ? Taj Mahal dibuat oleh kaisar Kaisar Mughal Shāh Jahān sebagai musoleum untuk sang istri tercinta Mumtaz-Mahal. Di Aceh terdapat Gunongan yang merupakan bangunan yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda untuk permaisurinya yang berasal dari negeri Pahang, Putri Phang. Gunongan letaknya sangat strategis karena masih didalam komplek Taman Sari sehingga sangat mudah ditemukan.Sekedar foto-foto santai bersama kerabat bisa dilakukan disini.
H – Hukum Islam – Kota Serambi Mekkah merupakan julukan untuk kota Banda Aceh. Bagaimana tidak, untuk pertama kalinya sejarah mencatat agama islam masuk ke Indonesia pertama kali di kota ini. Maka tak heran berbagai aturan dan hukum yang berlaku disini sangat kental dengan nuansa islami. Untuk pendatang baru dihimbau agar selalu mengenakan pakaian yang tertutup dan sopan sebagai upaya menghargai masyarakat sekitar terutama ketika berkunjung ke area-area religi. Pemerintah kota berusaha membuat peraturan daerah yang selalu dikaitkan dengan kebenaran ajaran islam. Wajar, karena mayoritas masyarakat Banda Aceh adalah umat islam.
I – Iskandar Muda - Sultan Iskandar Muda merupakan Sultan yang tercatat dalam sejarah merupakan sultan yang paling besar dan berkuasa dari 1607 - 1636. Nama sultan ini pun banyak dipakai sebagai nama lokasi-lokasi di kota Banda Aceh khususnya. Sebut saja Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda sebagai gerbang utama memasuki kota Banda Aceh. Untuk mengenang sang Sultan, pemerintah setempat merombalk tempat pemakaman beliau menjadi tempat objek wisata bersamaan dengan makam para pahlawan – pahlawan Aceh dahulunya yang terletak di kawasan Komplek Baperis. Terdapat tugu yang menceritakan kisah kejayaan kepemimpinanya saat itu.
Sumber : klik disini |
K – Kapal PLTD Apung – Dahsyatnya Tsunami Aceh 2004 lalu, menyapu apa saja yang dilintasi oleh air laut hempasan tsunami. Tak tanggun-tanggung, sebuah kapal besar dengan bobot 2.600 ton pun ikut terseret hingga masuk ke kota. Kapal yang pada awalnya ini merupakan kapal generator kepemilikan PLN, dengan inisiatif pemerintah dan dengan sedikit renovasi disana-sini, kapal ini pun berubah menjadi objek wisata.Berminat untuk menyaksikan langsung kapal ditengah kota ? Silahkan datang sebelum pukul 18.00 WIB dan tidak dikenakan biaya masuk untuk menaiki kapal ini dan melihat seisinya. Akan ada beberapa petugas yang memandu anda, dan teropong dibeberapa sudut kabin untuk melihat kota Banda Aceh dari ketinggian.
L – Labi-labi – Labi-labi disini bukanlah anggota spesies kura-kura bermoncong seperti hidung babi. Labi-labi merupakan salah satu sarana transportasi yang ada di Banda Aceh dan merupakan angkot khas kota ini. Sepintas akan terlihat seperti mobil bak terbuka yang telah diberi sekat penutup, atap, dan bangku didalamnya. Tidak seperti angkutan umum yang sering dijumpai, labi-labi memiliki pintu yang cukup unik karena letaknya ada dibagian belakang bukan dibagian samping mobil. Cukup Rp 2.000,- sekali jalan, anda dapat berkeliling mengunjungi lokasi – lokasi wisata di kota Banda Aceh. Labi-labi juga memiliki terminal di kawasan Keudah, Jalan Cut Meutia, Banda Aceh.
Museum Tsunami Aceh Sumber : klik disini |
N – Nasi Gurih – Nikmat dan murah meriah ? Tak lengkap rasanya bila tidak mencicipi Nasi Gurih khas ketika anda berkunjung ke Banda Aceh. Sekilas tampak seperti nasi uduk karena bahan dasar pembuatannya adalah beras yang ditanak dengan santan dan kaya akan bumbu. Sangat mudah ditemui karena hampir ditiap warung kopi dan angkringan menjual nasi gurih. Selain Nasi Gurih, kuliner yang tak kalah terkenalnya adalah Mie Aceh. Mie dengan rasa yang bisa dikombinasikan oleh penikmatnya serta pilihan berkuah atau kering akan menjadi mie terbaik yang pernah dicicip penikmatnya. Kue – kuean seperti kue Timpan dengan cita rasa manis dan sayur khas Tanah Rencong, Sayur Pliek, juga banyak tersedia menemani nasi gurih.
O – Oleh-oleh – Bicara mengenai buah tangan maka anda tidak akan kehabisan berbagai pilihan souvenir yang bisa anda dapatkan di Banda Aceh. Mulai dari oleh-oleh standar seperti baju, dan gantungan kunci, produk-produk kebutuhan sehari-hari dan pertanian, buah tangan anti mainstream yang dapat anda beli adalah Rencong. Ya, Rencong merupakan alat senjata tradisional khas Aceh yang biasanya terbuat dari tanduk kerbau dan kayu sebagai sarungnya. Ukiran ayat-ayat suci Al-quran biasanya menghiasi Rencong itu sendiri. Tak sulit menjumpai Rencong di toko-toko souvenir apalagi di kota Banda Aceh. Harga pun bervariasi mulai dari Ro 150.000,- untuk ukuran besar dan Rp 70.000,- - Rp 80.000,-. Selain rencong, ada juga songket aceh yang tak kalah bagusnya dengan songket yang ada di Palembang. Songket Aceh biasanya dikreasikan menjadi sebuah gamis yang gemar dipakai kaum perempuan di Banda Aceh. Harganya pun relatif terjangkau untuk gamis songket, mulai dari kisaran Rp 250.000,- hingga Rp 350.000. Ada juga harganya yang melebihi itu bahkan mencapai jutaan, tergantung tingkat kesulitan pembuatan motif dan lama pengerjaan songket.
P – Pasar Peunayong – Kalau di Jakarta ada kawasan Pasar Glodok, di Banda Aceh ada Pasar Peunayong. Hal ini dikarenakan suasananya yang kental akan etnis cina. Angkringan dan warung kopi disekitar pasar pun banyak dikelola oleh masyarakat cina yang khas dengan hisapan cerutu, yang ditemani segelas kopi dan dengan hanya memakai kaus singlet sederhana. Begitu kental suasana transaksi disini dengan riuh suara percakapan mandarin di kanan kiri. Di sekitar pasar pun banyak terdapat deretan rumah dan bangunan tua khas China Town seperti kawasan Glodok di Jakarta. Sekedar melihat suasana sekitar dan membeli jajanan ringan mungkin dapat menjadi alternatif perjalanan singkat menginngat lokasinya tidak jauh dari Masjid Raya Baiturrahman.
Q – Qira-qira - Qira-qira (maksa :D) apalagi ya yang harus kita eksplore dari kota Banda Aceh ??? Jadi Bingung, oh iya !
R – Rumah Penduduk Lampulo – Berkunjunglah ke daerah Lampulo untuk menyaksikan kedahsyatan gelombang tsunami lainnya yaitu sebuah perahu yang dahulunya digunakan untuk menyelamatkan 59 korban tsunami terdampar di atap sebuah rumah. Perahu tersebut hingga saat ini dibiarkan terdampar di atap dengan diberi besi-besi penyanggah agar kokok berdiri oleh warga sekitar karena banyaknya unsur dramatis yang terjadi pada perahu itu.
Kopi Sanger Sumber ; klik disini |
T – Taman Sari – Sore hari adalah waktu yang pas untuk jalan-jalan santai. Taman Sari bisa menjadi alternatif untuk mencari udara segar ditengah sesaknya polusi kota. Banyak aktifitas yang bisa dilakukan disini, mulai dari olahraga, bermain bersama keluarga, atau sekedar untuk browsing internet karena disini tersedia fasilitas hotspot free wifi. Jadi sangat wajar jika tempat ini ramai dikunjungi anak-anak muda. Lokasi nya terletak di sebelah selatan Masjid Baiturrahman sehingga sangat mudah ditemukan.
U – Ulee Lheue – Ulee Lheue merupakan salah satu lokasi yang menjadi incaran para wisatawan karena memiliki potensi bahari yang memikat. Gempong sendiri mempunyai arti kecamataan yang berlokasi di kota Banda Aceh. Sebut saja salah duanya Pantai Cermin dan Lampuuk yang sudah dibahas sebelumnya.
V – VR HEC –VR HEC merupakan kode pesawat yang pertama kali dibeli oleh Indonesia pada masa pemerintahan Soekarno. Untuk mengenang ketulusan rakyat Aceh menyumbangkan harta bendanya demi pembelian pesawat ini, dibangunlah sebuah Monumen Replika Pesawat Seulawah RI 001 yang diresmikan oleh Panglima ABRI Jenderal L.B.. Moerdani pada tanggal 30 Juli 1984. Berlokasi hanya 1 Km dari pusat kota Banda Aceh tepatnya di Lapangan Blang Padang, Kecamatan Baiturrahman. Fasilitas penunjan di sekitar Monumen sepert lapangan basket dan jogging track membuat tempat ini ramai dikunjungi terutama di sore hari.
W – Wisata Krueng Aceh – Krueng merupakan nama sebuah sungai yang melintar di tengah kota Banda Aceh. Panorama sungai yang indah dapat dijadikan sarana mereleksasikan pikiran ditemani jajanan-jajanan ringan yang banyak di jual di sekitar Krueng. Sarana transportasi seperti boat dan kapal khusus juga tersedia bila ingin menikmati angin sungai secara langsung, Sore hari adalah waktu yang pas untuk berkunjung ke tempat ini karena matahari sudah tidak terlalu terik. Karena kawasannya mencakup tiga wilayah, maka Gampong Keudah merupakan lokasi terdekat dari pusat kota Banda Aceh untuk menuju Krueng.
X – (E)Xtraordinary – Setelah seharian gelombang gamma anda aktif, Ungkapan yang pas setelah menyelesaikan agenda liburan di kota Banda Aceh dengan segala keberagaman dan keindahan didalamnya adalah Xtraordinary
Y – Yawn – Gelombang gamma berubah menjadi betha dan seketika anda akan menguap disertai kantuk hebat karena begitu lelah setelah menjelajahi seluk beluk kota Banda Aceh.
Z – Zzzz – Fase terakhir perubahan gelombang yaitu dari betha ke alpha membuat anda tertidur lelap dan siap bermimpi indah sedang menjelajah bagian lain Indonesia yang tidak kalah indahnya dengan kota Banda Aceh.
LOVE BANDA ACEH ! Lokasi : Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Sumber : klik disini |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar