Minggu, 23 November 2014

Relasi #OgahBaca VS #RajinBaca Terhadap #KnolwdgeIsPower

Sumber Gambar : klik disini

Laporan Bank Dunia dan Studi IEA di Asia Timur didaptkan hasil bahwa tingkat minat membaca media surat kabar di Singapura mencapai 74%, Thailand 65,1%, dan Filipina 52,6%. Hal ini memberikan sebuah fakta bahwa dari 41 negara yang diteliti, Indonesia berada diperingkat 39.
Media cetak terbesar di Jepang setidaknya pernah mencapai rekor oplah penerbitan koran sebanyak 14 juta eksemplar dalam satu hari untuk edisi pagi dan edisi sore. Dengan catatan terakhir jumlah penduduk Jepang sekitar 128 juta, maka akan sangat timpang sekali bila dibandingkan dengan Indonesia dengan jumlah penduduk yang hampir mencapai 250 juta jiwa tingkat oplah terbesar yang pernah dicapai salah satu media cetak terpopuler di Indonesia hanya sekitar 500 ribu eksemplar saja.
Bila menghubungkan tingkat minat membaca masyarakat sebuah negara, maka akan berbanding lurus dengan tingkat kualitas sebuah negara dari berbagai aspek. Negara Jepang yang memang sudah dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat kualitas hidup penduduknya yang tinggi dan perkembangan dari berbagai sektor yang begitu pesat, setidaknya akan merasa aneh bila tidak mendapatkan suplemen pengetahuan dalam satu harinya karena mereka yakin #KnowledgeIsPower untuk menghadapi gempuran era globalisasi . Bila anda sedang berada di Jepang maka tidak heran bila melihat dimana-mana pasti ada saja yang sedang membaca koran. Tidak usah jauh melihat ke negeri seberang, sebuah instansi besar dimana saya melaksanakan kerja praktik (magang), 1 koran saja bisa dipakai untuk 10 orang, dan itupun koran berlangganan kantor.
Sumber Gambar : klik disini
Mengapa tingkat membaca dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang ? Ada banyak hal yang menyebabkan rendahnya minat baca seseorang. #KnowledgeIsPower nampaknya belum benar dirasakan secara langsung bagi mereka yang minat membacanya masih rendah. Berdasarkan pengamatan saya selama ini, seseorang yang malas membaca adalah mereka yang setiap harinya mendapat asupan hiburan dengan menonton televisi maupun film dan hal itu tidak mereka rasakan ketika membaca. Mereka akan tahan berjam – jam untuk menonton akan tetapi 5 menit tidak tahan bila membaca. Salah satu kelebihan informasi yang didapat dari membaca dibandingkan dengan menonton adalah informasi yang disampaikan ke otak sangat terarah dan lebih sistematis dibandingkan dengan rangsangan visual cepat dalam penyampaian informasis sehingga informasi yang didaptkan tidak didapatkan secara penuh. Seorang anak yang sudah terbiasa membaca dari kecil maka dapat dipastikan tumbuh kembang mereka akan memiliki kemampuan public speaking yang jauh lebih baik.
Apa makna membaca adalah jendela dunia ? Lalu apa hubungannya dengan #KnowledgeIsPower ? Jelas berhubungan ! Membaca merupakan kekuatan terbesar untuk mengembangkan diri. Sebagai mahasiswa tingkat akhir, tentu skripsi akan menjadi momok yang cukup menakutkan bagi sebagian besar mahasiswa. Mengapa mereka takut ? Apa penyebabnya. Salah satu sebabnya adalah malas membaca. Untuk mengembangkan sebuah penelitian tentunya hal pertama yang dilakukan adalah menemukan permasalahan yang ada di sekitar untuk di temukan solusinya. Mahasiswa biasanya malas mencari sumber referensi untuk menemukan solusi terbaik yang mungkin dapat dikembangkan kembali dengan membaca jurnal – jurnal terdahulu. Dari sini sudah terlihat #KnowledgeIsPower, bagaimana sebuah pengetahuan yang dapat membantu stimulasi otak untuk dapat menghasilkan sebuah informasi baru yang lebih baik.
Pengetahuan yang didapat dari membaca tidak hanya sebagai sarana hiburan, namun membantu seseorang dalam pencapaian puncak karir yang tentunya akan meningkatkan kualitas hidup, #KnowledgeIsPower ! Berberapa hal yang dapat memperlihatkan seperti apa perbedaan pengetahuan yang didapat dari membaca terhadap mental dan perilaku hidup seseorang.

1.       Tutur Kata Baik VS Ceplas Ceplos
         Karena terbiasa membaca, tentunya akan berpikir sebelum berbicara, pada umumnya mereka mampu menyampaikan informasi secara sistematis sehingga mudah dimengerti orang lain. Pengetahuan adalah fakta ! Informasi yang mereka sampaikan tentunya akan lebih berbobot untuk diterima karena opini yang disampaikan sesuai fakta yang ada. Bagaimana seorang public speaker mampu berbicara dengan kosakata yang beragam dan tingkat gugup yang sangat rendah ? Dengan banyaknya pengetahuan yang mereka dapat dari berbagai sumber terutama membaca tentunya kosakata mereka bertambah dan akan mempengaruhi tingkat percaya diri mereka. Berbeda dengan seseorang yang malas membaca tentunya akan cenderung diam, tidak percaya diri dan bila beropini tentu bobotnya rendah karena fakta lapangan tidak sepenuhnya benar.

2.       Sibuk VS Malas
Karena terbiasa membaca, tentunya mereka akan menyadari bahwa time is money benar adanya. Mereka akan lebih menghargai waktu dan akan terlalu sibuk untuk berurusan dengan orang – orang malas yang berpotensi kualitas hidupnya menurun hanya karena melakukan perbuatan yang sia – sia. Suplemen pengetahuan akan terus ditambah dengan membaca. Membaca juga merupakan sarana efektif untuk menghibur diri yang dapat dilakukan ketika waktu luang. Hidup hanya sementara, mengapa tidak berkualitas ? Setidaknya kita menghindari mereka pada saat – saat produktif. Bukan berarti kita tidak boleh bergaul dengan mereka, itu salah besar !

3.       Bijaksana VS Gegabah
Dalam membuat sebuah keputusan yang baik, tentunya kita harus dapat memprediksikan apakan keputusan yang dibuat akan berdampak buruk kedepannya. Seseorang yang memiliki bijaksana tentunya akan belajar dari kejadian sebelumnya yang mungkin buruk agar tidak terjadi lagi, atau mungkin kejadian sebelumnya baik namun dapat dijadikan referensi agar dapat dikembangkan untuk menjadi lebih baik. Seseorang yang gegabah cenderung akan berpikir jangka pendek karena pengetahuan yang mereka punya terbatas untuk menentukan sebuah keputusan yang baik.  Seperti halnya membaca biografi orang – orang populer, kita tidak perlu merasakan bagaimana pahit getir kehidupannya hingga perjuangannya dalam mencapai kesuksesan. Cukup mempelajari apa yang mereka alami, mencotoh sikap  teladan mereka dan terapkan dalam kehidupan. Pengetahuan sejatinya kekuatan yang mampu mengubah kualitas hidup seseorang menjadi lebih baik.

4.       Pintar VS Tidak Pintar
Kenapa saya mengatakan tidak pintar, karena saya yakin tidak ada manusia yang bodo di muka bumi ini, yang ada adalah rasa malas yang menyebabkan pengetahuan dan kemampuan setiap orang berbeda – beda. Sungguh sangat disayangkan bila kapasitas otak yang mencapai 1 milyar giga tidak dimanfaatkan dengan menyimpan informasi yang sifatnya pengetahuan. Kecerdasan seseorang ditentukan dengan semakin banyaknya syaraf di otak yang saling terhubung. Pengetahuan yang kita dapat misalnya dari membaca, tentunya akan membuat otak akan mengaitkan satu informasi dengan informasi lain sehingga menghasilkan sebuah informasi yang komplek. Maka tidak heran jika #KnowledgeIsPower yang membuat seseorang terlihat cerdas atau tidaknya untuk dapat mengembangkan diri dan mencapai puncak karir.
               
Media cetak seperti koran akan tetap bertahan terhadap gempuran perkembangan teknologi yang serba digital. Karena media cetak ibarat sebuah buku yang akan terus dibutuhkan bentuk fisiknya. Dak bisa dipungkiri gempuran era digital memaksa perusahaan – perusahaan media cetak untuk terus berinovasi agar terus diminati. Mungkin karena secara fisik bentuknya yang kurang menyenangkan untuk dibawa bepergian, maka sebagaian masyarakat mengganti cara mereka untuk mendapatkan informasi secara digital karena kepraktisannya dan dapat diakses dimana saja. Selain itu informasi yang disajikan akan terus diperbaharui sehingga kita tidak akan merasa “ketinggalan zaman.” Tampilan yang atraktif dan menyenangkan untuk dilihat tentunya menjadi daya tarik sendiri untuk membaca secara digital.
                Dengan tidak mengurangi rasa esensi membaca media cetak secara langsung, media digital tentunya turut berpartisipasi dalam paperless living. Penggunaan kertas yang berlebihan dapat dikurangi dengan menggunakan media digital sebagai sarana membaca. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa kertas merupakan salah satu penyebab meningkatnya pemanasan global karena bahan baku kertas, kayu yang berasal dari pohon, banyak ditebang secara tidak bijaksana.
                Beberapa tahun kebelakang, sejak teknologi Android berkembang, dan harga smartphone yang terjangkau, saya mulai senang membaca secara digital karena sifatnya yang dinamis. Tidak hanya mengakses secara langsung ke situs yang dimaksud, berbagai aplikasi yang dapat diunduh di Playstore dibuat untuk menyajikan informasi – informasi secara update. Dari sekian banyak aplikasi berita online yang ada, mata saya tertuju pada smart news application buatan Indonesia yaitu KURIO !
Tampilan Awal KURIO
Sebelum saya men-download aplikasi yang berukuran ringan ini, saya sempatkan untuk membaca deskripsi singkat mengenai aplikasi ini. Tujuan pembuatan kurio ini adalah misi untuk memberikan akses kepada user untuk stay up-to-date dengan beria terkini dan berbagai informasi yang berguna agar bisa membantu dalam kehidupan sehari – hari, mulai dari topik start-up, marketting, leadership, healthy living, fashion, style, beauty, travel, dan ratusan topik lainnya. Oke DONWLOAD NOW ! What’s next ? What have I felt about this aplication ? Ternyata sesuai dengan ekspektasi saya !

1.       Desain Atraktif
Hal yang membuat saya cukup impresive terhadap sebuah aplikasi adalah interface-nya. Kurio memiliki tampilan yang menarik dengan desain kipas yang tiap ruasnya terdapat keterangan topik berita apa didalamnya. Untuk pengguna android, terdapat menu widget yang akan menampilkan berita – berita ter-update untuk ditampilkan pada halaman awal smartphone.

Topik didesain berbentuk Kipas


2.       Topik Beragam
Alasan saya mengapa KURIO menjadi aplikasi yang paling sering saya gunakan saat waktu luang adalah beragamnya informasi. Biasanya kebanyakan aplikasi sejenis hanya menyajikan informasi tunggal seperti kesehatan atau teknologi saja. Namun tidak di KURIO ! mulai dari topik teknologi, kesehatan, bisnis ekonomi, seksualitas travel, otomotif, entertainment, bahkan topik parenting pun disematkan.  Terdapat menu explore yang didalamnya ada pengaturan untuk menambah atau menghapus ruas kipas topik sesuai keinginan.


Topik berita di KURIO beragam


3.       Read and Share
Tidak seperti harta yang akan habis bila dibagi, saling berbagi ilmu tidak akan rugi karena manfaat ilmu itu sendiri adalah mencegah kebodohan dan meningkatkan kualitas hidup manusia. KURIO sadar akan hal itu, pada menu setting terdapat fitur sign-in agar KURIO dapat terhubung ke media sosial seperti facebook, dan twitter bahkan email.

Sign in untuk share berita


|“we first make our habits, then our habits make us"

Minggu, 23 November 2014

Relasi #OgahBaca VS #RajinBaca Terhadap #KnolwdgeIsPower

Sumber Gambar : klik disini

Laporan Bank Dunia dan Studi IEA di Asia Timur didaptkan hasil bahwa tingkat minat membaca media surat kabar di Singapura mencapai 74%, Thailand 65,1%, dan Filipina 52,6%. Hal ini memberikan sebuah fakta bahwa dari 41 negara yang diteliti, Indonesia berada diperingkat 39.
Media cetak terbesar di Jepang setidaknya pernah mencapai rekor oplah penerbitan koran sebanyak 14 juta eksemplar dalam satu hari untuk edisi pagi dan edisi sore. Dengan catatan terakhir jumlah penduduk Jepang sekitar 128 juta, maka akan sangat timpang sekali bila dibandingkan dengan Indonesia dengan jumlah penduduk yang hampir mencapai 250 juta jiwa tingkat oplah terbesar yang pernah dicapai salah satu media cetak terpopuler di Indonesia hanya sekitar 500 ribu eksemplar saja.
Bila menghubungkan tingkat minat membaca masyarakat sebuah negara, maka akan berbanding lurus dengan tingkat kualitas sebuah negara dari berbagai aspek. Negara Jepang yang memang sudah dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat kualitas hidup penduduknya yang tinggi dan perkembangan dari berbagai sektor yang begitu pesat, setidaknya akan merasa aneh bila tidak mendapatkan suplemen pengetahuan dalam satu harinya karena mereka yakin #KnowledgeIsPower untuk menghadapi gempuran era globalisasi . Bila anda sedang berada di Jepang maka tidak heran bila melihat dimana-mana pasti ada saja yang sedang membaca koran. Tidak usah jauh melihat ke negeri seberang, sebuah instansi besar dimana saya melaksanakan kerja praktik (magang), 1 koran saja bisa dipakai untuk 10 orang, dan itupun koran berlangganan kantor.
Sumber Gambar : klik disini
Mengapa tingkat membaca dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang ? Ada banyak hal yang menyebabkan rendahnya minat baca seseorang. #KnowledgeIsPower nampaknya belum benar dirasakan secara langsung bagi mereka yang minat membacanya masih rendah. Berdasarkan pengamatan saya selama ini, seseorang yang malas membaca adalah mereka yang setiap harinya mendapat asupan hiburan dengan menonton televisi maupun film dan hal itu tidak mereka rasakan ketika membaca. Mereka akan tahan berjam – jam untuk menonton akan tetapi 5 menit tidak tahan bila membaca. Salah satu kelebihan informasi yang didapat dari membaca dibandingkan dengan menonton adalah informasi yang disampaikan ke otak sangat terarah dan lebih sistematis dibandingkan dengan rangsangan visual cepat dalam penyampaian informasis sehingga informasi yang didaptkan tidak didapatkan secara penuh. Seorang anak yang sudah terbiasa membaca dari kecil maka dapat dipastikan tumbuh kembang mereka akan memiliki kemampuan public speaking yang jauh lebih baik.
Apa makna membaca adalah jendela dunia ? Lalu apa hubungannya dengan #KnowledgeIsPower ? Jelas berhubungan ! Membaca merupakan kekuatan terbesar untuk mengembangkan diri. Sebagai mahasiswa tingkat akhir, tentu skripsi akan menjadi momok yang cukup menakutkan bagi sebagian besar mahasiswa. Mengapa mereka takut ? Apa penyebabnya. Salah satu sebabnya adalah malas membaca. Untuk mengembangkan sebuah penelitian tentunya hal pertama yang dilakukan adalah menemukan permasalahan yang ada di sekitar untuk di temukan solusinya. Mahasiswa biasanya malas mencari sumber referensi untuk menemukan solusi terbaik yang mungkin dapat dikembangkan kembali dengan membaca jurnal – jurnal terdahulu. Dari sini sudah terlihat #KnowledgeIsPower, bagaimana sebuah pengetahuan yang dapat membantu stimulasi otak untuk dapat menghasilkan sebuah informasi baru yang lebih baik.
Pengetahuan yang didapat dari membaca tidak hanya sebagai sarana hiburan, namun membantu seseorang dalam pencapaian puncak karir yang tentunya akan meningkatkan kualitas hidup, #KnowledgeIsPower ! Berberapa hal yang dapat memperlihatkan seperti apa perbedaan pengetahuan yang didapat dari membaca terhadap mental dan perilaku hidup seseorang.

1.       Tutur Kata Baik VS Ceplas Ceplos
         Karena terbiasa membaca, tentunya akan berpikir sebelum berbicara, pada umumnya mereka mampu menyampaikan informasi secara sistematis sehingga mudah dimengerti orang lain. Pengetahuan adalah fakta ! Informasi yang mereka sampaikan tentunya akan lebih berbobot untuk diterima karena opini yang disampaikan sesuai fakta yang ada. Bagaimana seorang public speaker mampu berbicara dengan kosakata yang beragam dan tingkat gugup yang sangat rendah ? Dengan banyaknya pengetahuan yang mereka dapat dari berbagai sumber terutama membaca tentunya kosakata mereka bertambah dan akan mempengaruhi tingkat percaya diri mereka. Berbeda dengan seseorang yang malas membaca tentunya akan cenderung diam, tidak percaya diri dan bila beropini tentu bobotnya rendah karena fakta lapangan tidak sepenuhnya benar.

2.       Sibuk VS Malas
Karena terbiasa membaca, tentunya mereka akan menyadari bahwa time is money benar adanya. Mereka akan lebih menghargai waktu dan akan terlalu sibuk untuk berurusan dengan orang – orang malas yang berpotensi kualitas hidupnya menurun hanya karena melakukan perbuatan yang sia – sia. Suplemen pengetahuan akan terus ditambah dengan membaca. Membaca juga merupakan sarana efektif untuk menghibur diri yang dapat dilakukan ketika waktu luang. Hidup hanya sementara, mengapa tidak berkualitas ? Setidaknya kita menghindari mereka pada saat – saat produktif. Bukan berarti kita tidak boleh bergaul dengan mereka, itu salah besar !

3.       Bijaksana VS Gegabah
Dalam membuat sebuah keputusan yang baik, tentunya kita harus dapat memprediksikan apakan keputusan yang dibuat akan berdampak buruk kedepannya. Seseorang yang memiliki bijaksana tentunya akan belajar dari kejadian sebelumnya yang mungkin buruk agar tidak terjadi lagi, atau mungkin kejadian sebelumnya baik namun dapat dijadikan referensi agar dapat dikembangkan untuk menjadi lebih baik. Seseorang yang gegabah cenderung akan berpikir jangka pendek karena pengetahuan yang mereka punya terbatas untuk menentukan sebuah keputusan yang baik.  Seperti halnya membaca biografi orang – orang populer, kita tidak perlu merasakan bagaimana pahit getir kehidupannya hingga perjuangannya dalam mencapai kesuksesan. Cukup mempelajari apa yang mereka alami, mencotoh sikap  teladan mereka dan terapkan dalam kehidupan. Pengetahuan sejatinya kekuatan yang mampu mengubah kualitas hidup seseorang menjadi lebih baik.

4.       Pintar VS Tidak Pintar
Kenapa saya mengatakan tidak pintar, karena saya yakin tidak ada manusia yang bodo di muka bumi ini, yang ada adalah rasa malas yang menyebabkan pengetahuan dan kemampuan setiap orang berbeda – beda. Sungguh sangat disayangkan bila kapasitas otak yang mencapai 1 milyar giga tidak dimanfaatkan dengan menyimpan informasi yang sifatnya pengetahuan. Kecerdasan seseorang ditentukan dengan semakin banyaknya syaraf di otak yang saling terhubung. Pengetahuan yang kita dapat misalnya dari membaca, tentunya akan membuat otak akan mengaitkan satu informasi dengan informasi lain sehingga menghasilkan sebuah informasi yang komplek. Maka tidak heran jika #KnowledgeIsPower yang membuat seseorang terlihat cerdas atau tidaknya untuk dapat mengembangkan diri dan mencapai puncak karir.
               
Media cetak seperti koran akan tetap bertahan terhadap gempuran perkembangan teknologi yang serba digital. Karena media cetak ibarat sebuah buku yang akan terus dibutuhkan bentuk fisiknya. Dak bisa dipungkiri gempuran era digital memaksa perusahaan – perusahaan media cetak untuk terus berinovasi agar terus diminati. Mungkin karena secara fisik bentuknya yang kurang menyenangkan untuk dibawa bepergian, maka sebagaian masyarakat mengganti cara mereka untuk mendapatkan informasi secara digital karena kepraktisannya dan dapat diakses dimana saja. Selain itu informasi yang disajikan akan terus diperbaharui sehingga kita tidak akan merasa “ketinggalan zaman.” Tampilan yang atraktif dan menyenangkan untuk dilihat tentunya menjadi daya tarik sendiri untuk membaca secara digital.
                Dengan tidak mengurangi rasa esensi membaca media cetak secara langsung, media digital tentunya turut berpartisipasi dalam paperless living. Penggunaan kertas yang berlebihan dapat dikurangi dengan menggunakan media digital sebagai sarana membaca. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa kertas merupakan salah satu penyebab meningkatnya pemanasan global karena bahan baku kertas, kayu yang berasal dari pohon, banyak ditebang secara tidak bijaksana.
                Beberapa tahun kebelakang, sejak teknologi Android berkembang, dan harga smartphone yang terjangkau, saya mulai senang membaca secara digital karena sifatnya yang dinamis. Tidak hanya mengakses secara langsung ke situs yang dimaksud, berbagai aplikasi yang dapat diunduh di Playstore dibuat untuk menyajikan informasi – informasi secara update. Dari sekian banyak aplikasi berita online yang ada, mata saya tertuju pada smart news application buatan Indonesia yaitu KURIO !
Tampilan Awal KURIO
Sebelum saya men-download aplikasi yang berukuran ringan ini, saya sempatkan untuk membaca deskripsi singkat mengenai aplikasi ini. Tujuan pembuatan kurio ini adalah misi untuk memberikan akses kepada user untuk stay up-to-date dengan beria terkini dan berbagai informasi yang berguna agar bisa membantu dalam kehidupan sehari – hari, mulai dari topik start-up, marketting, leadership, healthy living, fashion, style, beauty, travel, dan ratusan topik lainnya. Oke DONWLOAD NOW ! What’s next ? What have I felt about this aplication ? Ternyata sesuai dengan ekspektasi saya !

1.       Desain Atraktif
Hal yang membuat saya cukup impresive terhadap sebuah aplikasi adalah interface-nya. Kurio memiliki tampilan yang menarik dengan desain kipas yang tiap ruasnya terdapat keterangan topik berita apa didalamnya. Untuk pengguna android, terdapat menu widget yang akan menampilkan berita – berita ter-update untuk ditampilkan pada halaman awal smartphone.

Topik didesain berbentuk Kipas


2.       Topik Beragam
Alasan saya mengapa KURIO menjadi aplikasi yang paling sering saya gunakan saat waktu luang adalah beragamnya informasi. Biasanya kebanyakan aplikasi sejenis hanya menyajikan informasi tunggal seperti kesehatan atau teknologi saja. Namun tidak di KURIO ! mulai dari topik teknologi, kesehatan, bisnis ekonomi, seksualitas travel, otomotif, entertainment, bahkan topik parenting pun disematkan.  Terdapat menu explore yang didalamnya ada pengaturan untuk menambah atau menghapus ruas kipas topik sesuai keinginan.


Topik berita di KURIO beragam


3.       Read and Share
Tidak seperti harta yang akan habis bila dibagi, saling berbagi ilmu tidak akan rugi karena manfaat ilmu itu sendiri adalah mencegah kebodohan dan meningkatkan kualitas hidup manusia. KURIO sadar akan hal itu, pada menu setting terdapat fitur sign-in agar KURIO dapat terhubung ke media sosial seperti facebook, dan twitter bahkan email.

Sign in untuk share berita


|“we first make our habits, then our habits make us"