![]() |
Sumber : klik disini |
Setiap memasuki awal tahun baru, jika
ditanya apa resolusi mu ? kebanyakan orang akan menjawab harapan untuk dirinya
sendiri akan kesuksesannya di masa yang akan datang. Mungkin kamu akan terlihat cool jika
resolusi tahunanmu bertemakan #ResolusiHijau. Kenapa harus #ResolusiHijau ?
Siap - siap di cemooh oleh sebagian orang karena resolusimu yang dianggap
berlebihan. Abaikan, karena bumi tidak butuh orang - orang seperti itu. #ResolusiHijau tidak
hanya melulu berbicara mengenai "penghijauan" dengan cara aksi
menanam pohon. menurut saya #ResolusiHijau dapat dilakukan dengan cara apapun
untuk menciptakan keseimbangan alam, misalnya, penghematan energi, kebersihan lingkungan, dan konservasi flora dan fauna. Atau dengan kata lain #ResolusiHijau = The Nature Conservancy. Hijau melambangkan kesegaran, bumi yang sudah semakin rusak karena keserakahan manusia butuh "kesegaran" agar dapat bersahabat dengan makhluk didalamnya, khususnya manusia sebagai satu - satunya makhluk yang diciptakan tuhan untuk menjaga kelangsungan alam.
"Bumi terus meronta, merengek
dan menangis untuk dikasihani. Manusia yang hakikatnya diciptakan tuhan untuk
menjadi khalifah di muka bumi, justru manusia yang membuat kerusakan
didalamnya. Akan tetapi saya percaya, Tuhan lebih mengetahui apa yang
dikehendaki-Nya."
Terkadang lirih mendengarnya. Inilah
kenyataannya, tindakan nyata yang belum banyak di realisasikan oleh kebanyakan
orang. Semua orang menuntut,meminta kepada orang lain,pemerintah,bahkan dunia,
untuk mengubah suatu keadaan. Seperti contoh kasus yang sedang booming di
dunia yaitu Global Warming. Hampir kebanyakan orang menyalahkan
orang lain, misalnya menyalahkan kalangan kalangan berduit ketika ingin membuka
lahan untuk membuat sebuah perumahan, menyalahkan pabrik yang membuang limbah
di sungai, menyalahkan pemerintah yang tidak tegas atas maraknya penebangan
liar, golongan menengah keatas yang menggunakan bahan bakar subsidi untuk
mobil mewahnya dan masih banyak lagi orang yang dipermasalahkan. Namun apakah
kita sadar bahwa kita telah bertindak benar saat ini ? apakah kita sadar kalau
diri kita sendiri pun turut andil dalam pemborosan energi dan perusakan alam
selama ini ?
![]() |
Sumber : klik disini |
Mungkin kita sudah sangat familiar dengan
gambar diatas. Ya, gambar itu merupakan tampilan background awal
Windows XP(2000). Perbukitan dengan lahan luas hijau terbentang
dibawah cerahnya langit. Jika kita cermati secara mendalam, gambar
itu sedikit memberi pukulan bagi pemakainya apakah kita sadar bila
bumi yang kita tempati sekarang ini rusak sia-sia hanya karena ke-egoisan kita
sebagai manusia ? Tak mustahil jika bumi yang kita pijak menjadi lahan luas
gersang, dengan udara panas yang kotor karena polusi udara.
![]() |
Sumber : klik disini |
Mari transformasi sikap kita selama ini
Jangan biarkan paru-paru Indonesia rusak ! Lokasi : Ngarai Sianok, Bukittinggi Sumber : Dokumen Pribadi |
Sadarkah kita bahwa kita telah menebang
pohon secara percuma dengan membuat pesawat-pesawatan kertas, mencoret kertas
ketika suntuk dan mengelap tangan yang basah dengan 2-3 lembar tisu padahal 1
lembar tisu atau lap kering tangan bisa kering ? Selain pemborosan kertas yang
menyebabkan banyaknya pohon dihutan yang ditebang, hutan pun dibakar untuk
memuaskan egoisme kalangan elit untuk meraup untung, seperti kasus yang
baru-baru ini terjadi, provinsi Riau dan sekitarnya yang mendadak dipenuhi kabut
asap. Tidak hanya merusak lingkungan, kesehatan masyarakat setempat pun
terganggu karena salah satu wilayah paru-paru dunia di daerah mereka dirusak.
Fakta yang menyebutkan bahwa hutan Indonesia sendiri luasnya terus menurun dari
tahun ketahun. Perlu diketahui bahwa pada tahun 1950 luas hutan 162 juta
hektar dan terus menciut. Menurut Buku Statustik Kehutanan Indonesia Kemenhut
2011, luas hutan Indonesia hanya tersisa 99,6 juta hektar. Dan sekarang tahun
2014 maka luas hutan Indonesia ? Yuk reboisasi hutan kita, dimulai satu pohon
untuk satu orang dan STOP PEMBALAKAN LIAR ! Pemerintah daerah khususnya,
diharapkan turut peran aktif dalam tindakan preventif pelestarian hutan dan
kemudian mengaturnya didalam perda. Salah satu contohnya yang saya lakukan saat ini adalah penggunaan kertas berkas untuk digunakan kembali, terlebih lagi sekarang ketika saya disibukkan dengan laporan kerja praktik dan skripsi. Revisi dari dosen pembimbing yang lebih dari sekali mengharuskan saya mencetak dokumen yang sama berulang kali untuk mendapatkan persetujuan laporan dari dosen pembimbing. Sisi kertas yang belum terpakai akan digunakan kembali untuk revisi laporan selanjutnya. Tindakan sederhana seperti ini setidaknya kita turut berkontribusi dalam hal pemanasan global
![]() |
Pemanfaatan
kertas berkas untuk digunakan kembali
di sisi yang
masih putih bersih
Sumber : Dokumen
Pribadi
|
Air di toilet kampus meluber karena seseorang lupa menutup keran Sumber : Dokumen Pribadi |
Sadarkah bahwa disaat kita mandi, di bath
up setidaknya 80 liter air terbuang ? terlebih lagi ketika kita
menyikat gigi, kumur - kumur, dan mencuci tangan lalu membiarkan air keran
mengucur sembari menyikat gigi. Lebih hemat mandi menggunakan gayung atau shower,
dan matikan keran sementara ketika menyikat gigi. Berdasarkan penelitian, 2025
adalah masa sulit dimana 2/3 penduduk bumi kekurangan air bersih. Tak
terkecuali di Indonesia sendiri. Miris terhadap pernyataan bahwa 2/3 luas
Indonesia adalah perairan namun kenyataannya masih banyak yang kekurangan air
bersih dan berdasarkan hasil riset Pusat Penelitian dan Pembangunan Sumber Daya
Air Kementrian Pekerjaan Umum Tahun 2009, cadangan air di Indonesia menduduki
peringkat ke-lima didunia yaitu seluas 2530 km kubik. Faktanya ? Mungkin untuk
masyarakat Indonesia bagian barat masih bisa berfoya-foya membuang air, namun
banyak rakyat Indonesia bagian timur yang kekurangan air bersih.Terlepas dari
kenyataan pemerintah Indonesia yang kurang sigap dalam mengatur pendistribusian
air bersih secara tidak merata.
Sumber : Dokumen Pribadi |
Sadarkah bahwa kita telah membuang energi
untuk mencetak ratusan halaman kertas dengan print laser ? Ya, hal tersebut
terjadi ketika kita menggunakan komputer pada malam hari, kemudian tertidur
tanpa mematikan komputer. Selain listrik terbuang percuma, radiasi komputer
juga berbahaya bagi kesehatan otak bila dalam keadaan menyala dan dekat kita
ketika tidur. Matikan saja bila tidak perlu. Sebuah eksperimen kecil dilakukan
dan menemukan fakta setidaknya, 13 watt energi terbuang untuk sebuah laptop
dalam keadaan standby selama 1 jam. Mari kita
hitung ! Jika dalam semalam kita tidur selama 8 jam dan membiarkan laptop dalam
keadaan menyala, maka : 13 watt x 8 jam = 0,104 kwh. Memang bukan angka yang
berarti bila diukur per orang. Untuk di Indonesia, PLN mengestimasikan ada 57,1
juta pelanggan yang terdaftar di tahun 2014. Bagaimana bila mereka melakukan
hal yang sama ? 57,1 juta x Rp 0,104 = sekitar 5.93.8400 kwh terbuang percuma.
Menurut data yang dikutip dari Kementrian ESDM, Rabu (3/9/2014), tarif listrik per
kwh untuk pelanggan rumah tangga Rp 1.279,-. Artinya, 5.938.400 kwh x Rp
1.279,- = Rp 7.595.213.600,- ? Sekitar 7,6 milyar rupiah dibuang begitu saja dalam 8 jam/hari ?
Belum lagi ditambah televisi, handphone dan perangkat gadget lainnya.
Angka yang tidak bisa dibilang sedikit dan terbilang fantastis daya terbuang
percuma mengingat masih banyak golongan yang belum menikmati listrik. Disini
juga dituntut peran aktif pemerintah dalam penetapan tarif dasar listrik sesuai
golongan serta pembatasan dayanya. Contoh lain dalam penghematan energi listrik
yaitu dengan mengadakan aksi Earth Hour yang
diharapkan kedepannya akan lebih digalakkan dengan kampanye dan promosi secara
besar-besaran ke semua kalangan. Dengan mematikan listrik selama satu jam,
dampaknya begitu besar dalam penghematan beban energi listrik.
Jalan santai Sumber : Dokumen Pribadi |
Sadarkah kita? bahwa disaaat kita
menyadari jarak tempuh ke suatu tempat yang hanya dalam waktu lima menit
ditempuh dengan kendaraan bermotor. Cobalah untuk berjalan kaki, selain sehat
dan menyenangkan, kendaraan bermotor merupakan salah satu penyumbang terbesar
polusi udara. "Ah jalan kaki capek,lumayan jauh", Sepeda bisa jadi
alternatif. Capek dan panas? Manfaatkan kendaraan umum. Alasan hanya membuat
kita semakin jauh dari impian yang diharapkan. Salah satu portal keuangan
Inggris, This is Money, menyebutkan bahwa setidaknya £42 - £75
atau bila dikonversikan ke rupiah sebesar Rp 610.000,- hingga Rp 1.000.000,-
(kurs 20 Januari 2015, 19:25) di dihabiskan dalam sehari oleh warganya hanya
untuk membayar parkir. Kebijakan ini akan mampu menekan tingkat penggunaan
kendaraan pribadi dan meningkatnya penggunaan transportasi umum. Tentunya tidak
mengherankan karena imbangnya sarana transportasi yang layak dan memadai. Di
Inggris, sudah banyak para pekerja kantoran yang tidak mempunyai waktu untuk
berolahraga memilih untuk berjalan kaki atau bersepeda menuju kantornya.
Setelah sampai dikantor mereka pun mandi.
London dinobatkan sebagai kota dengan biaya parkir termahal di dunia |
Macet, masalah perkotaan yang sulit di atasi Sumber : Dokumen Pribadi |
![]() |
Gambar seram di bungkus rokok
Sumber : klik disini
|
Kebiasan buruk, tidak menutup rapat pintu kulkas Sumber : Dokumen Pribadi |
Sadarkah
kita menurut Data Pusat Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek) RI menyebutkan
bahwa Indonesia merupakan negara terboros dalam pemanfaatan energi di kawasan
ASEAN, bahkan menembus angka 400 yang artinya empat kali lebih boros
dibandingkan Jepang dalam hal pemanfaatan energi. begitu banyak kita membuang
energi energi dalam sehari, misalnya energi listrik. Contoh kecilnya saja, lupa
menutup pintu kulkas atau pintu kulkas tertutup namun tidak rapat. 30 detik
kulkas terbuka, kompresor akan membutuhkan setidaknya 30 menit untuk
mengembalikan pada suhu semula (2-4 derajat celcius). Bayangkan jika satu menit
? 30 menit ? 1 jam ? berapa banyak daya listrik yang terbuang percuma ?
Pikirkan apa yang akan diambil di dalam kulkas dan segera tutup. Bagaimana dengan
keteledoran selanjutnya dengan tidak mematikan lampu ruang tamu, ruang tamu dan
kamar mandi ketika istirahat di malam hari ? Mengeringkan pakaian dengan mesin
cuci padahal tuhan sudah menciptakan matahari untuk mengeringkannya ? Contoh
lainnya penggunaan pendingin
ruangan dan lampu yang terus menerus dinyalakan padahal sudah tidak diperlukan
lagi.
![]() |
Karung Goni yang disulap menjadi tas keranjang Sumber : Dokumentasi Pribadi |
Teman saya tidak menghabiskan makannya, daripada mubazir, saya yang menghabiskannya :D Sumber : Dokumen Pribadi |
Go Ahead, and Action !
Sumber ; klik disini |
Hukum Newton III
menjelaskan bahwa Aksi = Reaksi. Jika ingin mendapatkan timbal balik, maka kita
harus memberikan stimulan terlebih dahulu. Begitu juga dengan alam. Bila
berbudi dengan alam, maka alam pun akan bersahabat dengan makhluk di dalamnya.
Bicara tanpa aksi adalah omong kosong. Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin
hari tingkat kepedulian manusia akan alam semakin meningkat. Munculnya berbagai
komunitas pelestarian alam semakin menjamur. The Nature Conservancy Program Indonesia merupakan
organisasi yang memiliki program utama konservasi alam baik daratan maupun
perairan yang memiliki mitra kerja sama hampir dari semua kalangan baik
instansi pemerintahan, lembaga multilateral – bilateral, perusahaan, organisasi
nirlaba, hingga masyarakat
lokal. The Nature Conservancy Program
Indonesia berupaya untuk menjaga kesejahteraan Indonesia
tanpa mengorbankan keberlangsungan alam.
Berbagai strategi jitu yang masuk ke dalam program The Nature Conservancy Program Indonesia telah dibuat dan dijalankan baik konservasi darat maupun perairan. Salah satu contohnya untuk konservasi di darat, The Nature Conservancy Program Indonesia berkerja sama dengan Program Karbon Hutan Berau (PKHB) yang memiliki misi pengurangangan gas buangan emisi karbon menjadi 10 juta ton pada tahun 2015 di tingkat kabupaten untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi seraya melindungi hutan dan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang kritis. Sebagaimana yang kita ketahui gas emisi karbon merupakan sisa hasil pembakaran tidak sempurna yang ditumbulkan dari mesin yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Sumber : klik disini |
Dengan luas perairan
hampir 2/3 dari luas daratan, Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan
negara terbesar di dunia. Hal ini turut menjadi perhatian The Nature Conservancy Program Indonesia untuk menjaga kelangsungan alam yang ada di perairan. The Nature Conservancy Program Indonesia mendukung
komitmen antar negara untuk bekerjasama mengelola sumber daya laut secara
lestari melalui Inisiatif Segitiga Terumbu Karang. Pengembangan wilayah pesisir yang tangguh:
memanfaatkan ekosistem laut dan pesisir, untuk mengurangi kerentanan masyarakat
terhadap dampak perubahan iklim merupakan salah satu strategi The Nature Conservancy Program Indonesia untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat pesisir.
Jangan Rusak Alam Kami !
Indonesia perlu kembali berpikir kembali
mengapa bisa lebih dari 75% area tambang di Indonesia dikuasai bangsa asiing.
Padahal sebagaimana diketahui Indonesia sendiri kekurangan energi fosil untuk
kebutuhan dalam negeri. Dan mirisnya lagi kebanyakan penambangan yang dilakukan
oleh pihak asing "digali" secara tidak bijaksana dan dalam jumlah
yang massive. Mengapa hal ini bisa terjadi ? Sudah berapa hektar lahan
pertambangan kita yang dijarah untuk bangsa asing ? Padahal jelas didalam Pasal
33 UUD 1945, menyatakan bahwa "bumi
air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai negara dan
dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat." Pemerintah
Indonesia diharapkan tidak berpangku tangan untuk dapat menguasi teknologi
pertambangan sehingga dapat mengelola sendiri pertambangan yang ada secara
bijak tanpa harus mencari tanda tangan kontrak investor dari negara-negara
asing untuk mengelolanya. Hal ini tujuannya tidak lain dan tidak bukan untuk menekan aksi brutal penambangan secara massive akan tetapi kelangsungan alam bangsa kita terganggu.
"Nenek-nenek yang sudah sepuh, berjalan tertatih-tatih, lemah tidak berdaya melakukan banyak hal, akan tetapi emas dan berlian penuh menghiasi tubuhnya. Seperti itulah keadaan bumi tercinta kita sekarang dengan berbagai kemegahan didalamnya yang tinggal menunggu saatnya untuk tumbang."![]() |
Sumber : klik disini |
Walaupun nampaknya sepele, namun besar
dampaknya. Jauh lebih sulit untuk mengubah karakter ribuan, jutaan, bahkan
milyaran orang di dunia ini. Akan tetapi jauh lebih mudah mengubah yang dimulai
dari diri kita sendiri. Percayalah , hidup kita akan terkesan sia-sia jika kita
hanya sibuk menyalahkan orang lain dan mengubah tindakan orang lain sesuai
dengan keinginan kita. Ingatlah, ketika kita memukulkan batu besar dengan palu
sebanyak 100 kali, sadarilah bahwa bukan pukulan ke 100 yang membuat batu itu
hancur, akan tetapi 99 pukulan sebelumnya yang membuat batu tersebut rapuh
hingga akhirnya bisa hancur dengan satu kali pukulan saat pukulan ke-100,
artinya teruslah berusaha untuk menciptakan sebuah kebiasan yang baik dalam
suatu pencapaian. Mulai dari sendiri, dimulai dari hal kecil, untuk harapan
yang besar untuk BUMI TERCINTA.
Referensi
[2] beritabali.com , diakses 19 Januari 2015
[3] amplr.or.id ,
diakses 19 Januari 2015
[6] tempo.co - macet ,
diakses 19 Januari 2015
[7] puspitek.ristek.go.id ,
diakses 19 Januari 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar