Sabtu, 25 Juni 2011

Menguak Kontroversi Penerimaan D3 STAN tahun 2011



"Sedih dengan Menteri Keuangan sekarang yang tidak care dengan STAN. Beda dengan Menkeu sebelum-sebelumnya. #SaveSTAN" begitu bunyi salah satu tweet @Sunarsip (dosen &penulis artikel ekonomi) menanggapi statemen pak Menteri terkait penutupan penerimaan D3 STAN tahun ini (meskipun belum final, masih dikaji ulang)

Ada lagi tweet dari @ndankandarizki: Pendidikan tinggi bukan cuma buat orang berduit. Berikan kesempatan itu. Jangan renggut mimpi dan cita-cita mereka. #SaveSTAN

Lain halnya dengan pendapat salah satu Kaskuser: setiap warga negara yang capable harusnya punya hak SAMA untuk bekerja di kemenkeu, bukan hanya anak STAN. seharusnya nggak perlu ada pemrioritasan lulusan STAN untuk bekerja di kemenkeu. Langkah ini ane sambut positif. Semoga kemenkeu bisa makin baik kinerjanya (DSPLY2)
---------------------


Menjelang akhir pekan ini sedang marak pembahasan tentang kampus STAN lagi, setelah beberapa waktu lalu nama STAN mencuat bak roket akibat ulah oknum KORUPTOR bernama Gayus, kali ini dunia maya dan nyata digegerkan dengan isu penutupan penerimaan STAN untuk Diploma III.


Kontroversi ini berawal saat Menteri Keuangan, Agus Marto menyatakan hingga saat ini penerimaan mahasiswa baru STAN untuk program D3 masih dalam pengkajian . Namun, penerimaan mahasiswa STAN untuk program D1 tidak ada halangan dalam pelaksanaanya.

"Kita ada penyelarasan kebijakan terkait pegawai termasuk penerimaan pegawai baru dan ini sedang dalam taraf finalisiasi untuk bisa kita laksanakan. Ada (pendaftaran) dan saya berkeyakinan, di STAN program D1-nya sudah berjalan yang D3-nya masih di review. D1 akan jalan," ujar Agus Marto saat ditemui di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Kamis (23/6/2011) seperti diberitakan oleh detik.com

Pendapat yang tidak setuju dengan penutupan penerimaan STAN (D3):
seorang komentator di detikforum:
itu karena pak menteri tidak tahu realita di bawah, bahwa yang menjadi motor penggerak kementerian keuangan adalah alumnus stan.. tahun 2010 kemaren, ada tambahan pegawai dari lulusan stan dan dari lulusan S1..dan apa hasilnya, di unit saya anak2 lulusan stan kinerjanya jauh lebih bagus dan jauh lebih cepat belajar dibandingkan anak lulusan S1, itu juga diakui oleh rekan2 saya dari unit eselon I lain.. bahkan atasan saya (eselon III) pernah terang-terangan mengancam kepada salah satu lulusan S1 dibagian saya untuk tidak diangkat sebagai PNS jika kinerjanya tetap seperti itu saja.

Kalo memang benar jadi di tutup ya harus ada alasan yang jelas.... kenapa tidak dikurangi saja penerimaannya.

yg salah tuh Menterinya, menterinya aja tuh tuh yg perlu di tutup mulutnya biar ga ngomong 'TUTUP' seenak udele dewe...... Gini ini klo Menterinya lulusan S1, ga Profesional..... Klo alasan adanya pembengkakan pegawai, ngapain Kemenkeu buka penerimaan lulusan S1?? Negara justru lebih butuh biaya besar untuk bayar gaji dan diklat2 untuk mereka karena mereka 100% buta masalah pekerjaannya di Kemenkeu sebab tidak pernah mendapatkan ilmu itu di Universitas umum, APBN bisa terkuras sia2...... Lain halnya dengan lulusan STAN yg sudah siap Kerja begitu lulus kuliah...... Klo butuh tenaga di level S1, knapa ga memberdayakan pegawai yg sudah ada aja supaya bisa melanjutkan pendidikan. Lebih efisien dan efektif kan.....??

Dulu waktu awal bu SMI jadi Kemenkeu jg ada wacana buat nutup STAN. .tpi setelah dievaluasi ternyata semua unit eselon I mengaku sangat butuh lulusan STAN tiap tahunnya..

Kalau mau tutup beri tenggang waktu setahun pak....jgn mendadadak. kasihan ribuan calon yg sudah mengikuti bimbingan dsb. sdh kehilangan uang dan kesempatan....Tolong fikirkan pak...jgn semena mena dan mendadak

seandainya evaluasi dilakukan dan lebih memilih sarjana itu memang kewenangan menteri, namun apakah dibalik semua ini ada sebuah unsur politik, liat kepala semua dirjen yang ber tittle tidak sesuai dengan bidang ap yg ia tekuni, dirjen beacukai contohnya lulusan kehutanan (ronaldo)

Menurut saya menutup STAN adalah tindakan bodoh. Sistem penyeleksian dan pendidikan yang ketat membuat STAN mampu menghasilkan SDM yang berkualitas, buktinya terlihat dari bagaimana kinerja Kemenkeu saat ini, tidak akan ada yang menyangkal kalau Kemenkeu adalah kementrian yang kinerjanya paling baik saat ini,

di tengah pendidikan tinggi yg mahal nya, STAN yg pro thdp sekolah berkualitas dan gratis! Bnyk anak bangsa brilian dari ekonomi tdk mampu, akhirnya dpt kuliah, ke STAN.

ini menteri kdg2 bagus tapi ya kekurangannya sangat fetish dengan golongannya yaitu sarjana apalagi FEUI, lbh parah dari SMI ga ada lagi cerita romantis anak petani di kota kecil jd seorang PNS di kemenkeu

menurut saya yang harus diEvaluasi Pak Mentrinya deh (eva luasia)

Setau saya di STAN menghasilkan anak2 petani cerdas yg mampu disekolahkan sampai dengan S3 LN! Justru di indo yg perlu diperbanyak sekolah gratis model stan ini.



Ane bukan lulusan STAN Gan... tapi setau ane, kualitas anak STAN memang di akui, kenapa? karena kurikulum dan pelajaran yang di ajarkan di sana memang di arahkan untuk pekerjaan yg berhubungan dengan pemerintahan khususnya Pajak, Penilai, Akuntansi dll sesuai jurusan yg ada. jadi begitu lulusan STAN ini selesai sekolah, mereka langsung di pekerjakan di salah satu Instansi Pemerintah yang memerlukan, beda kalo pegawai di ambil dari PT lain Gan, mereka terpaksa di diklat dulu agar bisa menyesuaikan dengan pekerjaan yg ada di Instansi pemerintah.

tambahan lagi, jika saja pemerintah tidak menyandera Izasah para Alumnus STAN (ikatan dinas) mungkin mayoritas anak STAN pada kerja di Perusahaan atau BUMN yang bonafit, Izasah mereka laku di luaran Gan...


bonus komentar kocak: Saya mohon Pak Mentri, jangan ditutup, kuliah di STAN cita2
org tua saya n saya sndri dr dulu pak... Tolong(ardiyan)


Pendapat yang mendukung dengan penutupan penerimaan STAN (D3):
“Jika pekerjaan yang sama dapat diselesaikan dengan jumlah pegawai yang lebih sedikit tentunya akan meningkatkan produktivitas karyawan,” sehingga pak Marto menutup kanal STAN

Kita tahu hampir 90% lulusan STAN bekerja di Kementrian Keuangan. Pengamat berpikir dengan background Pak Agus yang mantan Dirut Bank Mandiri yang memang memiliki kriteria khusus dalam menjaring pegawainya.


saya tahu, menurut prediksi saya,kemungkinan para pegawai dan calon pegawai akan digantikan oleh tenaga outsourchig, secara gitu lho ybs hobby pk outsourching ditempat lamanya...


Mungkin pertimbangan pak Agus Marto adalah penghematan, penghematan, penghematan.

Baik sahabat, kita tunggu saja hasil kajian pak Menteri dan timnya, semoga bisa menghasilkan keputusan yang bijaksana, strategis, visioner dan win-win solution.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 25 Juni 2011

Menguak Kontroversi Penerimaan D3 STAN tahun 2011



"Sedih dengan Menteri Keuangan sekarang yang tidak care dengan STAN. Beda dengan Menkeu sebelum-sebelumnya. #SaveSTAN" begitu bunyi salah satu tweet @Sunarsip (dosen &penulis artikel ekonomi) menanggapi statemen pak Menteri terkait penutupan penerimaan D3 STAN tahun ini (meskipun belum final, masih dikaji ulang)

Ada lagi tweet dari @ndankandarizki: Pendidikan tinggi bukan cuma buat orang berduit. Berikan kesempatan itu. Jangan renggut mimpi dan cita-cita mereka. #SaveSTAN

Lain halnya dengan pendapat salah satu Kaskuser: setiap warga negara yang capable harusnya punya hak SAMA untuk bekerja di kemenkeu, bukan hanya anak STAN. seharusnya nggak perlu ada pemrioritasan lulusan STAN untuk bekerja di kemenkeu. Langkah ini ane sambut positif. Semoga kemenkeu bisa makin baik kinerjanya (DSPLY2)
---------------------


Menjelang akhir pekan ini sedang marak pembahasan tentang kampus STAN lagi, setelah beberapa waktu lalu nama STAN mencuat bak roket akibat ulah oknum KORUPTOR bernama Gayus, kali ini dunia maya dan nyata digegerkan dengan isu penutupan penerimaan STAN untuk Diploma III.


Kontroversi ini berawal saat Menteri Keuangan, Agus Marto menyatakan hingga saat ini penerimaan mahasiswa baru STAN untuk program D3 masih dalam pengkajian . Namun, penerimaan mahasiswa STAN untuk program D1 tidak ada halangan dalam pelaksanaanya.

"Kita ada penyelarasan kebijakan terkait pegawai termasuk penerimaan pegawai baru dan ini sedang dalam taraf finalisiasi untuk bisa kita laksanakan. Ada (pendaftaran) dan saya berkeyakinan, di STAN program D1-nya sudah berjalan yang D3-nya masih di review. D1 akan jalan," ujar Agus Marto saat ditemui di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Kamis (23/6/2011) seperti diberitakan oleh detik.com

Pendapat yang tidak setuju dengan penutupan penerimaan STAN (D3):
seorang komentator di detikforum:
itu karena pak menteri tidak tahu realita di bawah, bahwa yang menjadi motor penggerak kementerian keuangan adalah alumnus stan.. tahun 2010 kemaren, ada tambahan pegawai dari lulusan stan dan dari lulusan S1..dan apa hasilnya, di unit saya anak2 lulusan stan kinerjanya jauh lebih bagus dan jauh lebih cepat belajar dibandingkan anak lulusan S1, itu juga diakui oleh rekan2 saya dari unit eselon I lain.. bahkan atasan saya (eselon III) pernah terang-terangan mengancam kepada salah satu lulusan S1 dibagian saya untuk tidak diangkat sebagai PNS jika kinerjanya tetap seperti itu saja.

Kalo memang benar jadi di tutup ya harus ada alasan yang jelas.... kenapa tidak dikurangi saja penerimaannya.

yg salah tuh Menterinya, menterinya aja tuh tuh yg perlu di tutup mulutnya biar ga ngomong 'TUTUP' seenak udele dewe...... Gini ini klo Menterinya lulusan S1, ga Profesional..... Klo alasan adanya pembengkakan pegawai, ngapain Kemenkeu buka penerimaan lulusan S1?? Negara justru lebih butuh biaya besar untuk bayar gaji dan diklat2 untuk mereka karena mereka 100% buta masalah pekerjaannya di Kemenkeu sebab tidak pernah mendapatkan ilmu itu di Universitas umum, APBN bisa terkuras sia2...... Lain halnya dengan lulusan STAN yg sudah siap Kerja begitu lulus kuliah...... Klo butuh tenaga di level S1, knapa ga memberdayakan pegawai yg sudah ada aja supaya bisa melanjutkan pendidikan. Lebih efisien dan efektif kan.....??

Dulu waktu awal bu SMI jadi Kemenkeu jg ada wacana buat nutup STAN. .tpi setelah dievaluasi ternyata semua unit eselon I mengaku sangat butuh lulusan STAN tiap tahunnya..

Kalau mau tutup beri tenggang waktu setahun pak....jgn mendadadak. kasihan ribuan calon yg sudah mengikuti bimbingan dsb. sdh kehilangan uang dan kesempatan....Tolong fikirkan pak...jgn semena mena dan mendadak

seandainya evaluasi dilakukan dan lebih memilih sarjana itu memang kewenangan menteri, namun apakah dibalik semua ini ada sebuah unsur politik, liat kepala semua dirjen yang ber tittle tidak sesuai dengan bidang ap yg ia tekuni, dirjen beacukai contohnya lulusan kehutanan (ronaldo)

Menurut saya menutup STAN adalah tindakan bodoh. Sistem penyeleksian dan pendidikan yang ketat membuat STAN mampu menghasilkan SDM yang berkualitas, buktinya terlihat dari bagaimana kinerja Kemenkeu saat ini, tidak akan ada yang menyangkal kalau Kemenkeu adalah kementrian yang kinerjanya paling baik saat ini,

di tengah pendidikan tinggi yg mahal nya, STAN yg pro thdp sekolah berkualitas dan gratis! Bnyk anak bangsa brilian dari ekonomi tdk mampu, akhirnya dpt kuliah, ke STAN.

ini menteri kdg2 bagus tapi ya kekurangannya sangat fetish dengan golongannya yaitu sarjana apalagi FEUI, lbh parah dari SMI ga ada lagi cerita romantis anak petani di kota kecil jd seorang PNS di kemenkeu

menurut saya yang harus diEvaluasi Pak Mentrinya deh (eva luasia)

Setau saya di STAN menghasilkan anak2 petani cerdas yg mampu disekolahkan sampai dengan S3 LN! Justru di indo yg perlu diperbanyak sekolah gratis model stan ini.



Ane bukan lulusan STAN Gan... tapi setau ane, kualitas anak STAN memang di akui, kenapa? karena kurikulum dan pelajaran yang di ajarkan di sana memang di arahkan untuk pekerjaan yg berhubungan dengan pemerintahan khususnya Pajak, Penilai, Akuntansi dll sesuai jurusan yg ada. jadi begitu lulusan STAN ini selesai sekolah, mereka langsung di pekerjakan di salah satu Instansi Pemerintah yang memerlukan, beda kalo pegawai di ambil dari PT lain Gan, mereka terpaksa di diklat dulu agar bisa menyesuaikan dengan pekerjaan yg ada di Instansi pemerintah.

tambahan lagi, jika saja pemerintah tidak menyandera Izasah para Alumnus STAN (ikatan dinas) mungkin mayoritas anak STAN pada kerja di Perusahaan atau BUMN yang bonafit, Izasah mereka laku di luaran Gan...


bonus komentar kocak: Saya mohon Pak Mentri, jangan ditutup, kuliah di STAN cita2
org tua saya n saya sndri dr dulu pak... Tolong(ardiyan)


Pendapat yang mendukung dengan penutupan penerimaan STAN (D3):
“Jika pekerjaan yang sama dapat diselesaikan dengan jumlah pegawai yang lebih sedikit tentunya akan meningkatkan produktivitas karyawan,” sehingga pak Marto menutup kanal STAN

Kita tahu hampir 90% lulusan STAN bekerja di Kementrian Keuangan. Pengamat berpikir dengan background Pak Agus yang mantan Dirut Bank Mandiri yang memang memiliki kriteria khusus dalam menjaring pegawainya.


saya tahu, menurut prediksi saya,kemungkinan para pegawai dan calon pegawai akan digantikan oleh tenaga outsourchig, secara gitu lho ybs hobby pk outsourching ditempat lamanya...


Mungkin pertimbangan pak Agus Marto adalah penghematan, penghematan, penghematan.

Baik sahabat, kita tunggu saja hasil kajian pak Menteri dan timnya, semoga bisa menghasilkan keputusan yang bijaksana, strategis, visioner dan win-win solution.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar