Kamis, 10 Juli 2014

Semakin Global Semakin Merosot

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal” 
(QS AL-ANFAL : 2 - 4)

" GAmBoRatKurGiKaliMurUng " , bila saya mengingat singkatan itu, saya selalu terkenang ketika saya masih duduk di bangku kelas VII SMP (Kelas 1 SMP). Singkatan itu merujuk pada ke-9 nama Walisongo  yaitu, Sunan Gresik, Ampel, Bonang, Drajat, Kudus, Giri, Kalijaga, Muria dan Gunung Jati. Walisongo dikenal sebagai manusia pencinta Allah yang menyebarkan agama islam di tanah jawa pada masa itu dan singkatan itu saya ingat ketika saya akan menghadapi ujian mata pelajaran sejarah. Saya memang terbiasa membuat singkatan seperti itu agar lebih mudah diingat ketika lupa untuk materi hafalan.

Walisongo memang dikenal cerdik dalam memberikan pesan moral, berbagai cara dilakukan untuk membuat orang tertarik. Melalui kesenianlah salah satu cara mereka menyebarkan agama islam yang disisipi pesan moran seperti wayang kulit. Ceritanya pun di modifikasi sedemikan rupa untuk menyisipkan pesan - pesan moral. Masih ingat tokoh lakon "Bima Sakti" ? Bima Sakti adalah lakon yang di perankan dengan watak sabar, adil, dan memiliki tata krama yang baik. Bima Sakti juga percaya akan keberadaan tuhan yang maha esa yang menciptakan bumi beserta isinya. Disinilah letak kecerdikan mereka dalam menyampaikan pesan moral dengan menyisipkan unsur - unsur islam didalamnya tanpa adanya respon penolakan oleh masyarakat sekitar. Setali tiga uang pesan moral tersampaikan dan ajaran islam pun menyebar sehingga banyak yang mulai menganut agama islam mengingat keadaan saat itu masih banyak masyarakat yang tidak percaya dengan tuhan, mempunyai kepercayaan pun terhadap benda - benda mati yang diyakinin didalamnya terdapat roh ghaib. Lalu bagaimana dengan sekarang ? bagaimana dengan keadaan moral bangsa ? apakah agama masih menjadi senjata yang kuat untuk membentuk moral saat ini ?

Coba putar kembali rekaman otak anda memasuki masa – masa kelam bangsa ini pada tahun 1998. Krisis moneter pada hakikatnya menurunnya daya beli masyarakat yang disebabkan inflasi kebutuhan bahan pokok secara terus menerus, ternyata berbanding lurus dengan krisis moral masyrakat saat itu yang berujung aksi demo anarkis yang tak terbendung. Api emosional tersulut tatkala Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merebak, dan pembantaian yang disertai penculikan warga sipil menjadi faktor pemicu lainnya. Kacau ? Semerawut ? Bagaimana dengan keadaan sekarang ?  

Negara manapun akan hancur bila degradasi moral terjadi secara simultan. Bila disebuah negara membutuhkan surplus kebutuhan bahan pokok dan dana untuk cadangan dimasa mendatang, maka negara juga membutuhkan surplus masyarakat yang mempunyai moral dan akhlak yang baik. Terutama kalangan pemuda yang sangat terlihat degradasi moralnya akhir – akhir ini. Bayangkan jika keadaan seperti ini terus menerus terjadi padahal nasib bangsa ini ada di tangan mereka, dan di tangan merekalah mimpi dan harapan jutaan manusia di negeri ini. Sudah banyak negara yang hancur karena kebobrokan moral pemimpin dan perangkat negara lainnya.

Kemudian ada yang tanggapan, “lalu tanggung jawab siapa kebobrokan moral bangsa ini ? Orang tua, guru, teman, pemerintah, atau bahkan diri kita sendiri ?” Kemajuan moral merupakan tanggung jawab kita bersama bahkan sudah selayaknya pembahasan dalam peningkat moral diletakkan di kasta tertinggi sebelum membahas hal lainnya seperi perekonomian, dan politik yang tak akan pernah habis di bahas di media cetak maupun elektronik. Manusia itu perlu ditertibkan, manusia itu bukan hewan yang bisa kencing sembarangan tanpa adanya rasa malu.

Memasuki dekade kedua sejak krisis moneter 1998, Indonesia turut berbenah diri agar dapat sejalan dengan perkembangan zaman walapun sempat dihantui dampak krisis ekonomi global yang membuat nilai tukar rupiah melemah terhadap mata uang asing. Pembangunan pun terus berjalan secara merata, namun tidak dengan pembangunan moral secara merata di negeri ini. Masih terlalu banyak penyakit – penyakit hati yang menyebabkan rusaknya moral bangsa ini yang tak ubahnya seperti menegakkan benang yang basah, Tidak ada gunanya ! 

Setidaknya ada beberapa “penyakit” yang sering diderita sebagian masyrakat bangsa ini yang berakhir dengan tindakan yang diluar batas kemanusian karena terlalu mementingkan kepentingan pribadi dan pelampiasan nafsu sesaat yang perlu dikurangi bahkan di basmi. 



1. Hiper Nafsutensi 


Sumber Gambar Klik disini

Gejala dan Abstraksi : 

Kecanduan akan film porno semakin menjadi dengan memanfaatkan media elektronik seperti komputer dan handphone yang tehubung internet. Konsentrasi belajar menurun disertai dengan daya ingat yang juga menurun atau dengan kata lain pelupa di usia dini. Dampak terburuk yang mungkin terjadi adalah gejolak seksual yang tak terkendali lalu tindakan pelecehan seksual pun terjadi. Seperti pemberitaan akhir – akhir ini mengenai pencabulan siswa di sebuah TK Internasional di Jakarta oleh seorang cleaning service. Hubungan seksual tak wajar lainnya juga sempat meramaikan pemberitaan media saat ini yang bermula dari menonton film atau video porno. Tahukan anda bahwa dampak menonton video porno lebih mengerikan dibandingkan dengan konsumsi narkoba bagi kerusakan otak ? Mudahnya, narkoba hanya merusak tiga bagian saja pada otak, sedangkan menonton video porno merusak lima bagian otak

Solusi Pengobatan :

Otak adalah salah satu organ manusia selain jantung yang sangat penting keberadaannya didalam tubuh manusia. Keberadaannya yang begitu istimewa, membuat Allah mengistimewakannya dengan melindungi otak dengan tulang tengkorak yang keras. Otak mempunyai susunan arsitektur jaringan yang begitu rumit dan kompleks untuk mengatur segala kegiatan yang ada di dalam tubuh.  Pemerintah nampaknya sudah cukup peka dalam menangani penyakit ini. Misalnya saja dengan penjaringan kata kunci yang berbau pornografi yang mana situsnya tidak akan bisa di akses. Untuk rawat jalan dan upaya pencegahan, kesehatan otak  dalam rangka meningkatkan daya konsentrasi belajar dan daya ingat dapat dijaga dengan berusaha menahan nafsu maksiat mata dengan terus mengingat Allah dengan cara berzikir. Suatu ketika Imam Malik melihat kecerdasan dan daya hafal Imam Syafi’i yang luar biasa. Imam Malik berkata, “Aku melihat Allah telah menyiratkan dan memberikan cahaya di hatimu, wahai anakku. Janganlah engkau padamkan cahaya itu dengan maksiat.”


2. Rakus Koroner


Sumber Gambar Klik disini
Gejala dan Abstraksi :

Tidak bersyukur atas apa yang diberikan Allah padahal menginginkan lebih. Tidak puas atas pencapaiannya saat ini dan menghalalkan segala cara untuk melakukan pencapaian yang diluar batas. Alhasil, dampak apa yang sudah terlihat saat ini di negara yang konon mempunyai manusia lebih dari 200 juta ? Tindakan Korupsi merajalela di kalangan elite. Mereka sudah tidak takut lagi untuk mencuri yang bukan haknya. Berbanding lurus dengan perkembangan Nepotisme dengan mengajak orang lain yang tergabung dalam sebuah komplotan untuk melancarkan aksinya. LUAR BIASA ! Ini merupakan contoh peningkatan mutu pendidikan yang tidak diiringi dengan peningkatan mutu moral. Mereka pintar secara akademik, namun bobrok secara moral.

Solusi Pengobatan :

Korupsi di Indonesia memanglah tidak separah Korupsi di Hongkong 1977 yang luar biasa parahnya, bahkan saking akutnya 99 % dipastikan polisi dan perangkat hukum lainya melakukan korupsi. Satu juta orang jahat di negeri ini, namun ada dua juta orang baik di negeri ini. Pemerintah sudah menunjukkan taringnya dalam pengentasan penyakit ini dengan mendirikan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), namun keberadaan KPK yang hakikatnya untuk mengusut tuntas jaringan komplotan koruptor tidak sejalan dengan keberadaan hukum yang tidak berimbang, ditambah lagi dengan keberadaan oknum yang dinilai mampu diajak kompromi dalam penetapan hukuman. Hukuman terberat dengan 20 tahun kurangan penjaran nampaknya kurang memberi efek jera untuk koruptor lainnya yang belum terendus aksinya. Hukum Allah memanglah benar dan perlu ditegakkan. Hukuman pancung (qishash) diyakini akan memberikan efek jera. Apa kalian berpikir tentang HAM ? Coba pikir ulang, Amerika Serikat yang dikenal sangat mendewakan HAM namun kenyataannya mendukung saudaranya, Israel, untuk membumi hanguskan tanah Palestina dan banyak korban sipil tak berdosa didalamnya menjadi korban. Hukuman pancung atau hukuman mati tidak identik dengan islam. Bahkan negara komunis seperti Cina pun sudah lama memberlakukan hukuman ini bagi para koruptor.

“Dan dalam qishash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.” (QS. Al-BAQARAH : 179)


3. Bully Betes Akut
Sumber Gambar Klik disini
Gejala dan Abstraksi :

Mulut terasa gatal bila tidak menyakiti atau menghina orang lain. Berani mengancam untuk melakukan kekerasan bila keinginannya ditolak. Tindakan bully bahkan sudah merambah ke dalam lingkungan sekolah, tindakan kekerasan dan penghinaan kerap dilakukan terhadap siswa yang dianggap lemah secara fisik atau memiliki kekurangan. Misalnua beberapa waktu lalu hebih mengenai pemberitaan siswa SD yang tewas dibunuh temannya sendiri. Sebelumnya siswa tersebut kerap mengalami tindak kekerasan seperti muntah darah karena mulutnya disumpal gagang sapu. Lebih luas lagi tindakan bully sudah sangat santer terdengar di kalangan masyarakat. Contohnya saja yang sedang hangat akhir – akhir ini menjelang pemilu presiden dan wakil presiden 2014, munculnya kalangan politik dadakan yang terbagi menjadi beberapa kubu untuk mendukung calon pilihannya dan menjatuhkan lawannya dengan melakukan Black Campaign. Penghinaan dan saling menyakiti satu sama lain. saling menyambut antar kubu dengan mencari – cari kesalah masing – masing pasangan capres dan cawapres. Keadaan ini sangatlah berbahaya, dengan mudah bangsa ini mendapat tekanan intervensi luar untuk kepentingan tertentu karena persatuan bangsa yang sudah terpecah belah. Jangan sampai tragedi berdarah Poso, Sulawesi Tengah beberapa tahun lalu terulang kembali karena alasan pem-bully-an terhadap agama oleh segelintir oknum.

Solusi Pengobatan :

Menumbuhkan rasa empati dan saling menghargai perbedaan satu sama lain dapat  adalah salah satu cara untuk menyembuhkan penyakit ini, akan tetap untuk solusi pengobatan kali ini, mungkin kita dapat mencontoh beberapa negara dunia yang telah berhaasil membuat undang – undang untuk mengatur sanksi tegas terhadap tindakan bully. Indonesia saya rasa patut mencontohnya agar masyarakat kita mempunyai “rem” dalam menilai seseorang yang terlalu berlebihan yang berujung penghinaan harga diri dan rasa tidak aman terhadap diri. Namun setidaknya, walaupun masih dalam ruang lingkup kecil, sudah ada undang-undang perlindungan anak No.23 Tahun 2002 pasal 54 yang sudah mengarah ke pencegahan tindakan bully dinyatakan : “Anak di dalam dan di lingkungan sekolah wajib dilindungi dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh guru, pengelola sekolah atau teman-temannya di dalam sekolah yang bersangkutan, atau lembaga pendidikan lainnya.”


4. Emosional Akut

Sumber Gambar Klik disini
Gejala dan Abstraksi :

Terburu – buru dalam bertindak tanpa memikirkan efek jangka panjang. Selain itu orang yang terjangkit penyakit ini cenderung keras kepala dan tidak mau mendengarkan nasihat orang lain. Emosi pun mudah tersulut hanya karena hal yang sepele. Dikejar perasaan tidak tenang karena banyak orang yang membenci kita sehingga untuk betatap muka saja sudah enggan. Contoh kecil saja emosional kini yang mudah tersulut hanya karena sekolahnya di cap tidak bagus, konflik siswa antar sekolah yang berujung dengan tawuran antar sekolah. Tawuran memang kerap terjadi dan sulit dihentikan karena sudah tradisi turun menurun yang diturunkan oleh senior ke adik tingkatkatnya untuk menumbuhkan rasa benci kepada sekolah tertentu. Bahkan yang tak kalah menggelikan tawuran dapat terjadi hanya karena rebutan perempuan untuk menjadi pasangang atau yang lebih dikenal pacar. Alhasil ?  bobroknya mental pelajar kita yang tergabung dalam sebuah tawuran tidak hanya memakan korban jiwa namun fasilitas – fasilitas umum yang seharusnya dapat digunakan dengan semestinya rusak.

Solusi Pengobatan :

Emosi itu seperti api yang akan padam bila disiram air. Seseorang yang emosional tidak akan meredam bila dihadapi dengan emosional. Tindakan dengan kelembutan dari berbagai pihak terdekat terutama orang tua diharapkan mampu memberikan pandangan kepada sesorang yang emosional agar dapat berpikir dengan jernih. Mulai berpikir positif dan renungkan apa yang akan terjadi bila emosional sudah merajai hati.  Perbanyak istigfar dan berzikir akan melembutkan hati seseorang yang panas. Bahkan Allah pun begitu senang kepada hambanya yang mampu menahan amarahnya.
“Barang siapa yang dapat menahan amarahnya, sementara ia dapat meluapkannya, maka Allah akan memanggilnya di hadapan segenap mahluk. Setelah itu, Allah menyuruhnya memilih bidadari surga dan menikahkannya dengan siapa yang ia kehendaki.” (HR Ahmad)


5. Flu NarSeks (Narkoba dan Seks)


Sumber Gambar Klik disini
Gejala dan Abstraksi :

Pengkonsumsi narkoba pemula biasanya akan sangat terlihat secara fisik berat badannya yang turun drastis. Selain itu produktifitas nya pun menurun yang menyebabkannya di PHK dari pekerjaan, menjadi pelupa karena kerusakan otak yang disebabkan zat adiktif berlebihan, dan cenderung untuk melakukan kekerasan. Sungguh mengerikan ! Bayangkan saja, menurut data Badan Narkotika Nasional (BNN) pengguna narkoba sejak awal tahun 2014 hingga sekarang mencapai angka 5,1 juta. Pemuda bangsa yang seharusnya menjadi tonggak kemajuan bangsa akan mati sia – sia karena barang haram itu. Setali tiga uang, perilaku pengguna narkoba akan cenderung untuk melakukan seks bebas, walaupun kenyataannya bukan pemakai pun banyak yang melakukan seks bebas. Sungguh miris, dimana kenyataan ini sudah banyak dialami oleh pelajar. Maka sudah dapat dipastikan mereka akan terlihat sering keluar malam dan prestasi belajarnya yang menurun. Tidak sampai disitu, gejala penggunaan narkoba dan melakukan seks bebas tersebut biasanya akan berujung timbulnya virus HIV dan AIDS yang menggerogoti tubuhnya hingga menunggu waktu kematian tiba.

Solusi Pengobatan :
Pemerintah Indonesia sudah cukup serius dalam melindungi penerus bangsa dari bahaya narkoba. Namun pendidikan informal merupakan hal utama yang harus diperhatikan. Orang tua sejak dini hendaklah memberikan pengarahan tentang bahaya narkoba dan pendekatan agama sejak dini. Diharapkan akan tumbuh rasa takut dalam diri walaupun tidak sedang diawasi siapapun. Begitu juga dengan seks bebas, pemerintah hanya bisa berkampanye lewat penggunaan kondom untuk pencegahan HIV dan AIDS namun tidak secara tepat sasaran kepada siapa kondom itu diberikan dan di kawasan mana kondom itu diberikan. Namun hal ini memberikan kesan bahwa pemerintah membebaskan aksi seks bebas. Saya mengharapkan pemimpin yang tegas dalam melakukan tindakan pencegahan seks bebas, tetunya yang Ahlussunnal wal jamaah, misalnya dengan melakukan penutupan tempat prostitusi. Sedangkan secara informal, hendaknya orang tua tidak mengizinkan anaknya untuk menjalin hubungan pada lawan jenis terlalu dini bila sang anak belum ingin untuk serius menjalin hubungan serius ke jenjang pernikahan. Padahal sudah jelas Allah berfirman :

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (QS. Al-ISRAA' : 32)








Referensi :





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamis, 10 Juli 2014

Semakin Global Semakin Merosot

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal” 
(QS AL-ANFAL : 2 - 4)

" GAmBoRatKurGiKaliMurUng " , bila saya mengingat singkatan itu, saya selalu terkenang ketika saya masih duduk di bangku kelas VII SMP (Kelas 1 SMP). Singkatan itu merujuk pada ke-9 nama Walisongo  yaitu, Sunan Gresik, Ampel, Bonang, Drajat, Kudus, Giri, Kalijaga, Muria dan Gunung Jati. Walisongo dikenal sebagai manusia pencinta Allah yang menyebarkan agama islam di tanah jawa pada masa itu dan singkatan itu saya ingat ketika saya akan menghadapi ujian mata pelajaran sejarah. Saya memang terbiasa membuat singkatan seperti itu agar lebih mudah diingat ketika lupa untuk materi hafalan.

Walisongo memang dikenal cerdik dalam memberikan pesan moral, berbagai cara dilakukan untuk membuat orang tertarik. Melalui kesenianlah salah satu cara mereka menyebarkan agama islam yang disisipi pesan moran seperti wayang kulit. Ceritanya pun di modifikasi sedemikan rupa untuk menyisipkan pesan - pesan moral. Masih ingat tokoh lakon "Bima Sakti" ? Bima Sakti adalah lakon yang di perankan dengan watak sabar, adil, dan memiliki tata krama yang baik. Bima Sakti juga percaya akan keberadaan tuhan yang maha esa yang menciptakan bumi beserta isinya. Disinilah letak kecerdikan mereka dalam menyampaikan pesan moral dengan menyisipkan unsur - unsur islam didalamnya tanpa adanya respon penolakan oleh masyarakat sekitar. Setali tiga uang pesan moral tersampaikan dan ajaran islam pun menyebar sehingga banyak yang mulai menganut agama islam mengingat keadaan saat itu masih banyak masyarakat yang tidak percaya dengan tuhan, mempunyai kepercayaan pun terhadap benda - benda mati yang diyakinin didalamnya terdapat roh ghaib. Lalu bagaimana dengan sekarang ? bagaimana dengan keadaan moral bangsa ? apakah agama masih menjadi senjata yang kuat untuk membentuk moral saat ini ?

Coba putar kembali rekaman otak anda memasuki masa – masa kelam bangsa ini pada tahun 1998. Krisis moneter pada hakikatnya menurunnya daya beli masyarakat yang disebabkan inflasi kebutuhan bahan pokok secara terus menerus, ternyata berbanding lurus dengan krisis moral masyrakat saat itu yang berujung aksi demo anarkis yang tak terbendung. Api emosional tersulut tatkala Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merebak, dan pembantaian yang disertai penculikan warga sipil menjadi faktor pemicu lainnya. Kacau ? Semerawut ? Bagaimana dengan keadaan sekarang ?  

Negara manapun akan hancur bila degradasi moral terjadi secara simultan. Bila disebuah negara membutuhkan surplus kebutuhan bahan pokok dan dana untuk cadangan dimasa mendatang, maka negara juga membutuhkan surplus masyarakat yang mempunyai moral dan akhlak yang baik. Terutama kalangan pemuda yang sangat terlihat degradasi moralnya akhir – akhir ini. Bayangkan jika keadaan seperti ini terus menerus terjadi padahal nasib bangsa ini ada di tangan mereka, dan di tangan merekalah mimpi dan harapan jutaan manusia di negeri ini. Sudah banyak negara yang hancur karena kebobrokan moral pemimpin dan perangkat negara lainnya.

Kemudian ada yang tanggapan, “lalu tanggung jawab siapa kebobrokan moral bangsa ini ? Orang tua, guru, teman, pemerintah, atau bahkan diri kita sendiri ?” Kemajuan moral merupakan tanggung jawab kita bersama bahkan sudah selayaknya pembahasan dalam peningkat moral diletakkan di kasta tertinggi sebelum membahas hal lainnya seperi perekonomian, dan politik yang tak akan pernah habis di bahas di media cetak maupun elektronik. Manusia itu perlu ditertibkan, manusia itu bukan hewan yang bisa kencing sembarangan tanpa adanya rasa malu.

Memasuki dekade kedua sejak krisis moneter 1998, Indonesia turut berbenah diri agar dapat sejalan dengan perkembangan zaman walapun sempat dihantui dampak krisis ekonomi global yang membuat nilai tukar rupiah melemah terhadap mata uang asing. Pembangunan pun terus berjalan secara merata, namun tidak dengan pembangunan moral secara merata di negeri ini. Masih terlalu banyak penyakit – penyakit hati yang menyebabkan rusaknya moral bangsa ini yang tak ubahnya seperti menegakkan benang yang basah, Tidak ada gunanya ! 

Setidaknya ada beberapa “penyakit” yang sering diderita sebagian masyrakat bangsa ini yang berakhir dengan tindakan yang diluar batas kemanusian karena terlalu mementingkan kepentingan pribadi dan pelampiasan nafsu sesaat yang perlu dikurangi bahkan di basmi. 



1. Hiper Nafsutensi 


Sumber Gambar Klik disini

Gejala dan Abstraksi : 

Kecanduan akan film porno semakin menjadi dengan memanfaatkan media elektronik seperti komputer dan handphone yang tehubung internet. Konsentrasi belajar menurun disertai dengan daya ingat yang juga menurun atau dengan kata lain pelupa di usia dini. Dampak terburuk yang mungkin terjadi adalah gejolak seksual yang tak terkendali lalu tindakan pelecehan seksual pun terjadi. Seperti pemberitaan akhir – akhir ini mengenai pencabulan siswa di sebuah TK Internasional di Jakarta oleh seorang cleaning service. Hubungan seksual tak wajar lainnya juga sempat meramaikan pemberitaan media saat ini yang bermula dari menonton film atau video porno. Tahukan anda bahwa dampak menonton video porno lebih mengerikan dibandingkan dengan konsumsi narkoba bagi kerusakan otak ? Mudahnya, narkoba hanya merusak tiga bagian saja pada otak, sedangkan menonton video porno merusak lima bagian otak

Solusi Pengobatan :

Otak adalah salah satu organ manusia selain jantung yang sangat penting keberadaannya didalam tubuh manusia. Keberadaannya yang begitu istimewa, membuat Allah mengistimewakannya dengan melindungi otak dengan tulang tengkorak yang keras. Otak mempunyai susunan arsitektur jaringan yang begitu rumit dan kompleks untuk mengatur segala kegiatan yang ada di dalam tubuh.  Pemerintah nampaknya sudah cukup peka dalam menangani penyakit ini. Misalnya saja dengan penjaringan kata kunci yang berbau pornografi yang mana situsnya tidak akan bisa di akses. Untuk rawat jalan dan upaya pencegahan, kesehatan otak  dalam rangka meningkatkan daya konsentrasi belajar dan daya ingat dapat dijaga dengan berusaha menahan nafsu maksiat mata dengan terus mengingat Allah dengan cara berzikir. Suatu ketika Imam Malik melihat kecerdasan dan daya hafal Imam Syafi’i yang luar biasa. Imam Malik berkata, “Aku melihat Allah telah menyiratkan dan memberikan cahaya di hatimu, wahai anakku. Janganlah engkau padamkan cahaya itu dengan maksiat.”


2. Rakus Koroner


Sumber Gambar Klik disini
Gejala dan Abstraksi :

Tidak bersyukur atas apa yang diberikan Allah padahal menginginkan lebih. Tidak puas atas pencapaiannya saat ini dan menghalalkan segala cara untuk melakukan pencapaian yang diluar batas. Alhasil, dampak apa yang sudah terlihat saat ini di negara yang konon mempunyai manusia lebih dari 200 juta ? Tindakan Korupsi merajalela di kalangan elite. Mereka sudah tidak takut lagi untuk mencuri yang bukan haknya. Berbanding lurus dengan perkembangan Nepotisme dengan mengajak orang lain yang tergabung dalam sebuah komplotan untuk melancarkan aksinya. LUAR BIASA ! Ini merupakan contoh peningkatan mutu pendidikan yang tidak diiringi dengan peningkatan mutu moral. Mereka pintar secara akademik, namun bobrok secara moral.

Solusi Pengobatan :

Korupsi di Indonesia memanglah tidak separah Korupsi di Hongkong 1977 yang luar biasa parahnya, bahkan saking akutnya 99 % dipastikan polisi dan perangkat hukum lainya melakukan korupsi. Satu juta orang jahat di negeri ini, namun ada dua juta orang baik di negeri ini. Pemerintah sudah menunjukkan taringnya dalam pengentasan penyakit ini dengan mendirikan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), namun keberadaan KPK yang hakikatnya untuk mengusut tuntas jaringan komplotan koruptor tidak sejalan dengan keberadaan hukum yang tidak berimbang, ditambah lagi dengan keberadaan oknum yang dinilai mampu diajak kompromi dalam penetapan hukuman. Hukuman terberat dengan 20 tahun kurangan penjaran nampaknya kurang memberi efek jera untuk koruptor lainnya yang belum terendus aksinya. Hukum Allah memanglah benar dan perlu ditegakkan. Hukuman pancung (qishash) diyakini akan memberikan efek jera. Apa kalian berpikir tentang HAM ? Coba pikir ulang, Amerika Serikat yang dikenal sangat mendewakan HAM namun kenyataannya mendukung saudaranya, Israel, untuk membumi hanguskan tanah Palestina dan banyak korban sipil tak berdosa didalamnya menjadi korban. Hukuman pancung atau hukuman mati tidak identik dengan islam. Bahkan negara komunis seperti Cina pun sudah lama memberlakukan hukuman ini bagi para koruptor.

“Dan dalam qishash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.” (QS. Al-BAQARAH : 179)


3. Bully Betes Akut
Sumber Gambar Klik disini
Gejala dan Abstraksi :

Mulut terasa gatal bila tidak menyakiti atau menghina orang lain. Berani mengancam untuk melakukan kekerasan bila keinginannya ditolak. Tindakan bully bahkan sudah merambah ke dalam lingkungan sekolah, tindakan kekerasan dan penghinaan kerap dilakukan terhadap siswa yang dianggap lemah secara fisik atau memiliki kekurangan. Misalnua beberapa waktu lalu hebih mengenai pemberitaan siswa SD yang tewas dibunuh temannya sendiri. Sebelumnya siswa tersebut kerap mengalami tindak kekerasan seperti muntah darah karena mulutnya disumpal gagang sapu. Lebih luas lagi tindakan bully sudah sangat santer terdengar di kalangan masyarakat. Contohnya saja yang sedang hangat akhir – akhir ini menjelang pemilu presiden dan wakil presiden 2014, munculnya kalangan politik dadakan yang terbagi menjadi beberapa kubu untuk mendukung calon pilihannya dan menjatuhkan lawannya dengan melakukan Black Campaign. Penghinaan dan saling menyakiti satu sama lain. saling menyambut antar kubu dengan mencari – cari kesalah masing – masing pasangan capres dan cawapres. Keadaan ini sangatlah berbahaya, dengan mudah bangsa ini mendapat tekanan intervensi luar untuk kepentingan tertentu karena persatuan bangsa yang sudah terpecah belah. Jangan sampai tragedi berdarah Poso, Sulawesi Tengah beberapa tahun lalu terulang kembali karena alasan pem-bully-an terhadap agama oleh segelintir oknum.

Solusi Pengobatan :

Menumbuhkan rasa empati dan saling menghargai perbedaan satu sama lain dapat  adalah salah satu cara untuk menyembuhkan penyakit ini, akan tetap untuk solusi pengobatan kali ini, mungkin kita dapat mencontoh beberapa negara dunia yang telah berhaasil membuat undang – undang untuk mengatur sanksi tegas terhadap tindakan bully. Indonesia saya rasa patut mencontohnya agar masyarakat kita mempunyai “rem” dalam menilai seseorang yang terlalu berlebihan yang berujung penghinaan harga diri dan rasa tidak aman terhadap diri. Namun setidaknya, walaupun masih dalam ruang lingkup kecil, sudah ada undang-undang perlindungan anak No.23 Tahun 2002 pasal 54 yang sudah mengarah ke pencegahan tindakan bully dinyatakan : “Anak di dalam dan di lingkungan sekolah wajib dilindungi dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh guru, pengelola sekolah atau teman-temannya di dalam sekolah yang bersangkutan, atau lembaga pendidikan lainnya.”


4. Emosional Akut

Sumber Gambar Klik disini
Gejala dan Abstraksi :

Terburu – buru dalam bertindak tanpa memikirkan efek jangka panjang. Selain itu orang yang terjangkit penyakit ini cenderung keras kepala dan tidak mau mendengarkan nasihat orang lain. Emosi pun mudah tersulut hanya karena hal yang sepele. Dikejar perasaan tidak tenang karena banyak orang yang membenci kita sehingga untuk betatap muka saja sudah enggan. Contoh kecil saja emosional kini yang mudah tersulut hanya karena sekolahnya di cap tidak bagus, konflik siswa antar sekolah yang berujung dengan tawuran antar sekolah. Tawuran memang kerap terjadi dan sulit dihentikan karena sudah tradisi turun menurun yang diturunkan oleh senior ke adik tingkatkatnya untuk menumbuhkan rasa benci kepada sekolah tertentu. Bahkan yang tak kalah menggelikan tawuran dapat terjadi hanya karena rebutan perempuan untuk menjadi pasangang atau yang lebih dikenal pacar. Alhasil ?  bobroknya mental pelajar kita yang tergabung dalam sebuah tawuran tidak hanya memakan korban jiwa namun fasilitas – fasilitas umum yang seharusnya dapat digunakan dengan semestinya rusak.

Solusi Pengobatan :

Emosi itu seperti api yang akan padam bila disiram air. Seseorang yang emosional tidak akan meredam bila dihadapi dengan emosional. Tindakan dengan kelembutan dari berbagai pihak terdekat terutama orang tua diharapkan mampu memberikan pandangan kepada sesorang yang emosional agar dapat berpikir dengan jernih. Mulai berpikir positif dan renungkan apa yang akan terjadi bila emosional sudah merajai hati.  Perbanyak istigfar dan berzikir akan melembutkan hati seseorang yang panas. Bahkan Allah pun begitu senang kepada hambanya yang mampu menahan amarahnya.
“Barang siapa yang dapat menahan amarahnya, sementara ia dapat meluapkannya, maka Allah akan memanggilnya di hadapan segenap mahluk. Setelah itu, Allah menyuruhnya memilih bidadari surga dan menikahkannya dengan siapa yang ia kehendaki.” (HR Ahmad)


5. Flu NarSeks (Narkoba dan Seks)


Sumber Gambar Klik disini
Gejala dan Abstraksi :

Pengkonsumsi narkoba pemula biasanya akan sangat terlihat secara fisik berat badannya yang turun drastis. Selain itu produktifitas nya pun menurun yang menyebabkannya di PHK dari pekerjaan, menjadi pelupa karena kerusakan otak yang disebabkan zat adiktif berlebihan, dan cenderung untuk melakukan kekerasan. Sungguh mengerikan ! Bayangkan saja, menurut data Badan Narkotika Nasional (BNN) pengguna narkoba sejak awal tahun 2014 hingga sekarang mencapai angka 5,1 juta. Pemuda bangsa yang seharusnya menjadi tonggak kemajuan bangsa akan mati sia – sia karena barang haram itu. Setali tiga uang, perilaku pengguna narkoba akan cenderung untuk melakukan seks bebas, walaupun kenyataannya bukan pemakai pun banyak yang melakukan seks bebas. Sungguh miris, dimana kenyataan ini sudah banyak dialami oleh pelajar. Maka sudah dapat dipastikan mereka akan terlihat sering keluar malam dan prestasi belajarnya yang menurun. Tidak sampai disitu, gejala penggunaan narkoba dan melakukan seks bebas tersebut biasanya akan berujung timbulnya virus HIV dan AIDS yang menggerogoti tubuhnya hingga menunggu waktu kematian tiba.

Solusi Pengobatan :
Pemerintah Indonesia sudah cukup serius dalam melindungi penerus bangsa dari bahaya narkoba. Namun pendidikan informal merupakan hal utama yang harus diperhatikan. Orang tua sejak dini hendaklah memberikan pengarahan tentang bahaya narkoba dan pendekatan agama sejak dini. Diharapkan akan tumbuh rasa takut dalam diri walaupun tidak sedang diawasi siapapun. Begitu juga dengan seks bebas, pemerintah hanya bisa berkampanye lewat penggunaan kondom untuk pencegahan HIV dan AIDS namun tidak secara tepat sasaran kepada siapa kondom itu diberikan dan di kawasan mana kondom itu diberikan. Namun hal ini memberikan kesan bahwa pemerintah membebaskan aksi seks bebas. Saya mengharapkan pemimpin yang tegas dalam melakukan tindakan pencegahan seks bebas, tetunya yang Ahlussunnal wal jamaah, misalnya dengan melakukan penutupan tempat prostitusi. Sedangkan secara informal, hendaknya orang tua tidak mengizinkan anaknya untuk menjalin hubungan pada lawan jenis terlalu dini bila sang anak belum ingin untuk serius menjalin hubungan serius ke jenjang pernikahan. Padahal sudah jelas Allah berfirman :

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (QS. Al-ISRAA' : 32)








Referensi :





Tidak ada komentar:

Posting Komentar